Meminjam apa yang pernah di torehkan oleh JS Khairan bahwa menulis itu menghidupan api peradaban. Untuknya izinkan goresan ini jadi lilin kecil kian menerangi sekitar.
Alasan terkuat menulis. Adanya cahaya kecil perlu memberi terang.
Rasanya tak ingin berlama-lama mengutuk gelap. Lebih bahagia jika mampu menyediakan lilin kecil tidak hanya jadi penerang namun juga mampu memberi hangat.
Tulisan-tulisan sederhana, mencoba mengurai makna, jauh dari kata menggurui, mencoba menjalin persabatan. Harapannya sebuah cercah tinta memberi kehangatan.
Tidak hanya menghangatkan hati, tapi membakar jiwa untuk melangkah pasti pada tujuan dan kebermaknaan.
Akhirnya sejuta alasan kenapa menulis. Saya hanya manuruh satu alasan, menulis karena kebahagian. Memberi kebermaknaan yang lebih.
Salam.
Disadur dari www.albarr.art.blog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H