Kala negri itu buta, tak mampu membaca... namun perintah-Nya adalah membaca.Â
Bacalah! Sang kasih itu menggigil dan ia mulai kesulitan... ia berjuang di jalan risalah kenabian.Â
Mari kita berselancar liar dan mencari analogi baru.. kepompong terkurung sebelum menjadi indah kupu-kupu.Â
Kembali pada risalah dan kisah memulai.. lalu nantinya kita kian mengerti arti menuai.Â
Siapapun yang tengah berjuang kini dalam susah payah, bersikeras dengan keadaan.. percayalah dahaga lelahnya kian terbayarkan.Â
Coba renungkan saja perintah membaca saat pembawa risalah tak kenal satu hurufpun... batapa sulitnya bukan?
Lihat saja analogi kepupu yang indah.. tentang sulitnya ia mulai sebagai kepompongan terkurung begitu engah.
Untuk diri ini yang tengah berjuang, untuk siapapun... boleh merasa kesulitan, membiarkan tangis mengairi, mengamini hati yang lelah dipikul beban. Biarkan!
Untuk yang membaca coretan ini.. izin aku mendoakan semoga lekas menuai kemudahan dan dimudahkan kian hari ke hari.Â
Aaaamiiiin.Â