Perhelatan perempat final piala dunia membuka lembar sejarah baru. Maroko sebuah negri asal Afrika ini memberi kejutan.Â
Maroko dijuluki sebagai Singa Atlas. Layaknya penguasa hutan. Maroko kali ini penguasa lapangan hijau hingga menaklukan beberapa tim raksasa Eropa.Â
Dimulai mengalahkan Belgium di fase group kemudian menaklukan Spanyol pada 16 besar juga membungkam Portugal pada perempat final. Kesemua negara yang disebut adalah negara Eropa yang dikenal dengan permainan sepak bola takktis dan katanya bola modern.Â
Piala dunia 2022 benar-benar menyajikan cerita baru. Ulasan kali ini tidak membahas detail bagaiman pertandingan Maroko VS Portugal yang baru saja usai.Â
Saat laga berlangsung saya terpukau dengan skill full permainan pemain Maroko. Sofyan Boufut, Ziyeh, Hakimi, Amrabat hingga goal heading yang memukau dari Nesyeri. "Skill Full gaya bermain Maroko. Terkesyimaa" begitu cuitan saya di medsos saat menyaksikan awal-awal permainan taktis Maroko yang diasuh pelatih jenius Regragui.Â
Era sepak bola selalu menyajikan tontonan memukau hingga decak kagum pada sebuah gaya bermain sebuah tim alias negara di piala dunia. Maroko yang baru saja membabat habis beberapa negara Eropa dari Belgium hingga Portugal. Dan kesemuanya adalah tim negara raksasa Eropa. Portugal yang 2018 juara Eropa hingga Spanyol sang juara piala dunia 2010 dengan tiki takanya juga harus terlibas hingga Belgium yang piala dunia sebelumnya masuk semi final juga turut takluk.Â
Dukungan berdatangan pada punggawa Maroko, tidak hanya datang dari 40 juta penduduk Maroko. Belahan dunia negar-negar Afrika hingga Jazirah Arab bahkan khusus dari Indonesia juga turut menaruh simpati. Viral kala Ziyeh dan Hakimi selalu mencium Ibu mereka kala usai bertanding dan merai kemanangan. Dijulukilah anak "umi" alias anak ibu dalam arti bakti yang tinggi.Â
Wajar saja salah satu penulis asal Maroko bernama Amine EL Amire pada BBC Sport Africa menuliskan, "kami menghantam dan memecahkan langit kaca dan sekarang langit adalah batasnya". Artinya mereka akan terus mencapai puncak pada perhelatan kali ini setinggi mungkin. Tentu doa dan harapan mereka masuk final hingga juara dunia. Kini mereka masuk semi final selangkah lagi menuju final.Â
En Nesyeri sang pencetak goal melawan Portugal kali ini dan jadi satu-satunya goal yang mengantarkan mmereka melaju ke semi final. Dia mengungkapkan saat ditanya terkait piala dunia bagi Maroko, "Kami ingin lanjut, meneruskan catatan sejarah ini".Â
Kuat doa dan harapan 40 juta penduduk Maroko dan banyak negara jazirah Arab termasuk Arab Saudi hingga Qatar selaku tuan rumah turut memberi dukungan pada Maroko karena masih merepresentasikan jazirah Arab dalam catatan sejarah hingga mayoritas penduduknya muslim.Â