Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendalam

24 November 2022   23:59 Diperbarui: 25 November 2022   00:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Asyiknya malam itu salah satu diskusi kita tentang milenial. Owh iya kita bahas kecendrungan generasi kita. Milenial itu generasi kita yang lahir belakangan menyambut generasi Z dan Alfa ini mungkin debatble karna banyak versi. Yang jelas generasi muda sekarang. 

Kita bahas kala itu bahwa milenial adalah generasi cendrung tertarik banyak hal namun jarang sekali kita dapati yang mendalam diskusinya atau pemahaman tentang sesuatu. Tidak bermaksud membedakan atau mengkotakan banyak hal. Tulisan sederhana ini hanya ingin mengingatkan jika kedalama akal hal tertentu sangatlah diperlukan. Kedalaman berpikir, kedalam knowladge atau pengetahuan dan semua sisi itu perlu juga hemat penulis. 

Sobat semua menyadari hal terbaik dari isi pikiran ialah luas dan dalam. Anologi lautan dan samudra yang selalu hadir dalam prosa puisi itu karna karakternya yang luas dan dalam bukan, hingga tersirat mewakili kedalam makna yang kita ungkap dan seluas imajinasi saat dibaca. 

kembali ke milenial hari ini harusnya kita jadikan diskusi menarik. Kesampingkan rasa ketersinggungan ini bukan menjustifikasi menyeluruh namun realita yang terasa ingin digores sedikit jauh. Penelitian menunjakan bahwa tingkat konsentrasi milenial hari ini kisaran 2 sampai 5 menit. 

Nah untuk itu mari kita urai alternatif sederhananya. Kedepan milenial akan lebih seru jika diskusi hanya sebentar lalu dibawa dengan santai tanpa melupakan hal substansi yang dibungkus tiap harinya. 

Baca juga: Dunia Kertas

Kedapan kita akan selalu urai hal-hal serupa. Senantiasa memperdalam pengetahuan mengasa ketajaman pikiran bersama. Dengan cara apapun kita perbincangkan selalu. Yang terpenting masa deoan adalah milik tiap generasi dengan semua tantangan yang beda-beda. Kita raih masa depan dengan cara kita, "asyik", selalu "mendalam" dan "luas". Yuk terjemahkan masing-masing tiga kata itu 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun