Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Kertas

19 November 2022   23:50 Diperbarui: 19 November 2022   23:58 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Shamsuddin Othman


Telah lama aku terkurung
dalam penjara kata
Puisi yang kau tinggalkan
telah tumbuh rumput-rumput kesal
batang, dahan dan ranting-ranting
Sekah oleh rintih sunyi
dedaunan dan bunga gugur
bertaburan di anjung madrasah.

Sepi senja itu
Menemukan aku dengan rama-rama
Katanya dia ingin membawa aku terbang
 jauh ke negri cinta.

Dengan sayap jelita
lepaskan aku terbang
jauh ke negara mawar
sambil menghirup madu
yang segar dalam ingatan.

Di negeri mawar
kami mendekap rindu
yang menyatu
dalam hening sunyi
puisi-puisiku.

Istanbul
2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun