Biarkan Sepiku Bersama Karya

Aku hanya ingin berkarya walau dalam sepi 

sebab bagiku berkarya tak harus riuh apresiasi 

yang dibutuhkan hanya penerimaan hati. 

Jangan pernah tanyakan kabarku 

tapi sapa saja karya-karya itu 

sebab karya jauh lebih penting dari kondisiku. 

Baca juga: Tentang Rumi oleh Muhammad Iqbal

Aku selalu menangisi hari-hari 

kala jemari luput menuliskan karya

justru kesepian sejati menyapa hati. 

Lewat puisi dan naynyian pilu 

beradu indah resah gelisah jiwa 

aku hanya mengadu pada pekat tinta dan terbukanya buku. 

Sudahi saja semua gundah gulana 

Baca juga: "Miracle In Cell No.7" Refleksi Mendalam Tentang Cinta dan Keadilan

sebab karya-karyamu dinantikan oleh masa 

Baca juga: Filosofi Pagi dan Seutas Literasi

waktu hari ini milikmu selamanya. 

Begitulah sepi itu menyuara 

ia berteriak untuk berkarya lagi 

jangan usang dan kalah bahkan oleh masa. 

Albar, 

Yogyakarta. 

Tertangal: Suara sepi di balik dinding karya.