Jadi, Sifat perfeksionis dalam pendidikan dapat memiliki dampak yang beragam, tergantung pada bagaimana sifat ini diterapkan dan dikelola. Di satu sisi, perfeksionisme dapat mendorong kualitas kerja yang lebih tinggi dan penguasaan materi yang lebih mendalam. Namun, di sisi lain, jika tidak diimbangi dengan sikap realistis dan manajemen stres yang baik, perfeksionisme bisa mengarah pada kecemasan, ketidakpuasan, dan stres yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara standar tinggi dan penerimaan terhadap ketidaksempurnaan, sehingga siswa dapat berkembang secara optimal tanpa merasa tertekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H