Terbentuknya Batalyon 510
Pemandangan yang melenakan...
Setelah bangun tidur Si Thole sudah bregas. Mereka bertiga kembali berjalan cepat meninggalkan kami ber-Enam. Tidak jauh dari tempat kami istirahat tadi ada sebuah tempat yang sudah disinari matahari. Disini lagi-lagi kami beristirahat, caring.
Bapak-bapak TNI silih berganti menyalip kami, namun kadangkala ganti kami yang menyalip mereka. Tak mengapa, karena naik gunung bukan tentang salip-salipan. Situasi semacam itu malah menimbulkan rasa persaudaraan, saling menyemangati.
Tetap dengan metode 5 10 kami berenam menapaki tangga demi tangga menuju Pos 4. Sejatinya menuju Pos 4 ini adalah naik punggungan yang sedari tadi berada disisi kanan kami. Bisa dikatakan pindah punggungan. Base Camp -- Ke Pos 2 adalah punggungan tersendiri, sedangkan Pos 3,4 dan 5 sudah masuk ke punggungan yang kanan.
E'sprit De Corps.....
Kesamaan dalam kemampuan ketika naik, membuat ikatan tersendiri, saling "moyoki" dan mendukung. Akhirnya tumbuhlah rasa e' spirit de corps yang muncul otomatis karena merasakan hal yang sama.
Walaupun berjalan pelan dan disambi foto-foto akhirnya kami bisa juga mencapai Pos 4. Walaupun estimasinya jauh meleset. Tapi tak mengapa, karena kami sangat menikmati langkah demi langkah perjalanan ini. Pemandangannya sungguh mengalihkan beratnya jalur.