Keyakinan itu terbayar lunas setelah Cah Ngawi melesakkan gol ke gawang Thailand. Tidak perlu saya jelaskan proses gol itu, sudah pada tahu, kalau belum tahu, highlight banyak.
Yang ramai adalah kejadian pasca gol tersebut. Â Kamera tiba-tiba menyorot kepinggir lapangan tampak seorang official Indonesia dipukuli oleh oleh official Thailand. Dan akhirnya memicu keributan massal, pemain kedua belah pihak ikut terpancing.
Bahkan pihak keamanan Kamboja ikut turun, terlihat lebih dari 1 Peleton tim keamanan ikut memenangkan massa. Untungnya pihak keamanan kamboja tidak bawa gas air mata, sehingga tidak perlu khawatir tragedi kanjuruhan terulang disini. Petugas keamanan kamboja sudah lebih terlatih daripada di negeri ini untuk menangani kerusuhan bola.
Di layar televisi tampak pula pak Erik Tohir ikut meredam situasi. Untungnya bukan pertandingan resmi FIFA, kalau itu resmi bisa-bisa pak Erik bisa kena banned oleh FIFA.
Kericuhan ini merupakan titik balik, entah karena apa tapi tim Indonesia seperti kesetanan mainnya. Tim Thailand, mereka cenderung lemes, apalagi setelah pemainnya terkena kartu merah. Tenaga mereka seakan terkuras habis, tidak siap bermain 120 menit dengan 10 pemain kemudian turun lagi menjadi 9 karena ada yang dikartu merah, kemudian jadi 8 karena ada yang pingsan.
Ada kejadian lucu ketika official tim Thailand yang mengevakuasi pemain, tasnya ketinggalan dan sempat diingatkan oleh wasit. Kali ini wasit terlihat bisa tersenyum.
Akhirnya setelah 120 menit, Indonesia bisa memenangkan pertandingan. Emas Sepakbola berhasil diraih setelah penantian 32 tahun. Penonton tidak jadi kecewa, tidak jadi ada hujatan untuk pemain Thailand, wasit, AFF, AFC dan FIFA. Indonesia menang, semua senang, semua aman.
Dari sini kita bisa melihat dengan nyata yang namanya "Hikmah". Bagaimana gol ke 2 Thailand yang kita kira sebuah musibah, yang kita hujat, kita caci maki akhirnya menjadi sebuah jalan untuk semakin membenamkan Thailand. Tidak hanya menang selisih 1 Gol tapi 3 gol bahkan lebih kalau mau. (Saya melihatnya, pemain indonesia masih menunjukkan respek kepada musuhnya dengan  menyia-nyiakan peluang, agar mereka tidak terlalu malu).