Sunat di Bogem Aja, Ya...!
Hari itu menjadi hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh si Thole. Hari dimana dia melaksanakan kewajiban bagi lelaki muslim yakni sunat alias khitan alias tetak alias supit.
Karena ini adalah moment istimewanya. Bukan hadiah tapi tempat istimewalah yang saya tawarkan. Sunat di Bogem atau Juru Supit Bogem. Kenapa istimewa, karena dulu ketika bapaknya ini sunat kepengen sunat disitu tidak kesampaian. (he he he).
Sejak dulu, tempat sunat para bangsawan keraton ini terkenal cepat dan tidak sakit. Saat itu, karena tempatnya yang jauh dari rumah tinggal saya, maka hanya orang-orang yang berpunya saja yang bisa menyunatkan anak-anaknya disini. (punya mobil maksud saya he he he)
Keinginan saya semakin kuat setelah mendengar pengalaman teman-teman mengkhitankan anak-anaknya di pinggir Jalan Raya Solo Jogja ini. Ceritanya masih sama, cepat dan tidak sakit
Ketika pertama kali saya utarakan maksud saya ini, Si Thole cuek saja, Ibunya berkomentar, "Nyapo kok adoh-adoh? Ning Jombang kan akeh?" Sedikit menolak dan menyatakan keberatannya.
Saya hanya menjawab, "Lha aku mbiyen arep sunat ning kono gak iso." Jawab saya dengan guyon.
Jawaban ini ternyata di sahut sama si Nduk, "Kalau pengen, ya ayah saja yang sunat lagi di situ." Yang membuat kami tertawa bersama.
Banyak tempat sunat maupun dokter di Kota Santri ini yang menawarkan metode baru. Konon juga tidak sakit, tidak membuat saya bergeming.
Proposal sunat akhirnya disetujui oleh Thole dan ibunya. Rencana awal memang saat liburan setelah akhir semester nanti.