Dengan disandarkan pada tebing dan seolah tangga candi ini menuju puncak Pawitra.
Kami juga berbincang dengan beberapa orang yang sedang bersantai di pelataran candi.Â
Dengan menggelar terpal, empat orang perempuan menawari kami untuk beristirahat sebentar.Â
Perempuan tersebut umurnya bervariasi.Â
Yang tertua 65 tahun, yang dua orang diatas 50 tahun sedangkan yang satu masih 23 tahun, pengantin baru.
Sudah sejak Hari Jumat sampai disitu hingga melalui malam 1 Suro/Muharram disini.
Ini merupakan agenda rutin mereka setiap tahun.
 Bahkan ketika Jalur ini ditutup, mereka nekat menerobos melewati hutan demi sampai di tempat ini.
Tak ubahnya para pendaki, mereka datang tidak dengan tangan kosong tetapi dengan membawa tas carier besar itupun masih ditambah dengan kresek di kedua  tangan.
Tak mengherankan jika mereka membawa bekal sebanyak itu, karena tidak hanya sehari disana namun berhari-hari.Â