Mohon tunggu...
Albar Ahmad
Albar Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, senang berfikir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikah buat Ibadah

25 Juni 2023   19:52 Diperbarui: 25 Juni 2023   20:24 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Hai sob, bulan ini banyak acara pernikahan ya, ahihi. Santai, sabar ya buat kamu. Kalo tiap dapet undangan agak gereget-gereget gimana gitu;v , ya emang sih setiap orang punya kisah cintanya masing-masing. Cuma begitulah, terkadang kita tidak bersikap bijak dalam bercinta, ea ea.

Ok, jadi dalam tulisan saya kali ini, ingin sedikit mengajak temen-temen buat merenungkan, apasih pernikahan itu?, terus apakah benar dengan menikah kita akan bahagia?. Haha, jujur aku nulisnya sambil ketawa-ketiwi. Soalnya aku nulis suatu hal yang aku sendiri belum mengalami. tapi tak apa-apa ya. Buat me-Refresh temen-temen aja ok. huhu

Jadi kita akan mulai dari, apasih pernikahan itu?. Jadi gini temen-temen, kata Prof. Quraish Shihab. Pernikahan itu adalah dua "Aku". Yang menjadikan "kita". Terlepas dari aturan agama yang terpenuhi, kita maknai Menikah/Nikah itu adalah, "Bersatunya dua Insan Untuk Meniti Jalan Kehidupan". Nah dari sini mereka akan satu rumah, menjadi bahagian dari masyarakat secara umum, yang punya banyak keperluan.

Its okey lah, kalo mereka orang ada. Udah punya rumah sendiri, yang depannya persawahan, belakangnya kolam ikan yang ada saung-saung santai gitu, terus udah punya kendaraan sendiri, aman bunyi klaksonnya gak , kreditttt.. kreditt.. , huaah indah pokonya haha. Tapi ya gitu manusia bayanginnya yang manis mulus, padahal mereka gak tau, kalo dibalik itu ada lisrik yang tiap bulan harus dibayar, ada dapur yang tiap hari harus nyala, bahkan lebih kasian klo diemnya dikontrakan.

Tambah lagi kalau sudah ada dede bayi, setiap malem nangis dan setiap hari harus hadepin cucian, huh. Syukur-syukur suaminya bantuin, kalau tiap malem kelayapan gimana, pulang pagi, tidur sampe siang. Hah, udah kek mau gantung diri aja tuh keknya si Ummi wkwk. Ini fakta dan berdata ya temen-temen. Gak sedikit dari mereka yang gagal menjadi "Kita".

Waktu masih pacaran, katanya si cinta setangah mati, sampe-sampe kalo pulangnya naik angkot, dilarang cowoknya bilang "Aku takut ada orang yang gangguin kamu beyp". Pret.. padahal bilang aja pengen boncengan. Padahal lagi tiduran sampe ema nyuruh kewarung aja ogah, tapi pas cewenya telpon, minta dijemput. Beuh.. langsung Ngorejat kata orang sunda. Sat... set.. sat... set.  Berangkat!

(Hahaha, kurang ajar betul ya.)

Namun begitulah semesta, kita hidup dengan ritme yang kacau sebab tidak mau memakai aturan-Nya. Terbukti kala dua sejoli yang tadi udah serumah, sudah megucapkan janji yang sakral. Nyatanya cinta setengah mati udah gak setengah lagi. Setengah tahun cukup membuatnya mati. Yang tadinya jangan naik angkot takut ada yang ganggu, sekarang "Naik angkot aja, jangan manja", yang tadinya minta dijemput langsung gercep, sekarang udah tiga belas kali nelpon, baru diangkat.     

Sungguh negeri, eh ngeri maksudnya. Jadi begitutuh sob, kira-kira kenapa ya?. atau udah aja kita ikutan geng Tomat "Jomblo terhormat". Haha, gak kesana maksudnya, di atas udah aku sebutin bahwa ritmenya akan kacau, kalau tidak mengikuti aturan. Aturan yang mana? Sudah barang tentu aturan Islam ya, kan begitu katanya , Fadzfar bidzatiddin taribat yadaka (pilih yang beragama, niscaya kamu beruntung).

Jadi kalo ditanya, apakah benar dengan menikah kita akan bahagia?. Jawabannya tergantung, kita menikah itu dasarnya apa? Ibadah atau sekedar tiiiiidiiid wkwkwk. Hahaha. maap ya. tapi yaa begitulah fenomena yang terjadi hari ini. Banyak yang harus baca dulu tulisan ini, biar tau, kalo Menikah bukan antara aku dan kamu, tapi ini antara kita.

Kita yang saling mengerti, kita yang saling memahami, kita yang saling jujur, kita yang saling suport, kita yang saling menjaga, kita yang saling terbuka, kita yang saling bertukar ide, kita yang saling tau kondisi masing-masing, yang akhirnya. Kita akan menemukan cinta kita yang sejati. Sebab yang sejati itu, akan saling tanya dengan tulus dan halus, "sayang makan yah?". Aku pasakin nii. (sambil senyum).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun