Mohon tunggu...
Albar Ahmad
Albar Ahmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tuan G

Hidup ini seperti kumpulan tempe, tidak ada yang tahu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cita- Cita yang Berantakan

14 Agustus 2020   19:44 Diperbarui: 14 Agustus 2020   19:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore itu seperti biasanya
Kau berteriak dibalik jendela
Suara lantang terdengar marah
Raut wajah yang begitu lelah

Aku mendekat sedikit ketakutan
Mencoba tersenyum agar merasa kasihan
Meskipun di balik lelah seharian
Kau mencoba tenang walau dalam kekacauan

Munyuapimu
Memandikanmu
Menggendongmu
Mewudhukanmu
Menjadi Imam dalam sholatmu

Cita-cita ku menjadi berantakan
Bagai debu yang berterbangan
Mencari hinggap yang tak pasti ku temukan
Sebab menjadi kemustahilan

Maaf tak pernah bertanya tentang lelahmu
Maaf begitu sering membantahmu
Maaf sudah mengecewakanmu
Maafkan aku Ibu

Jogja 15 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun