Mohon tunggu...
ALBANY ILFAD ARIDEWA
ALBANY ILFAD ARIDEWA Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota NIM 191910501047

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Lokasi Pabrik Gula Pesanren dengan Teori Lokasi Weber

22 Maret 2021   17:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   17:46 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri Pertanian atau Pertanian Industri adalah suatu usaha untuk mengolah bahan baku menjadi produk olahan yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. 

Pada artikel kalai ini penulis akan membahas terkait dengan Pabrik Gula Pesantren. Pabrik Gula Pesantren Baru berlokasi di Kota Kediri dan tepatnya berada di Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren , Kota Kediri. Kelurahan Pesantren memiliki luas 1.356 km dari total 23.903 km dari luas Kecamatan Pesantren. Letak geografis Pabrik Gula Pesantren Baru berada pada ketinggian 67 meter di atas permukaan laut.

Pabrk Gula Pesantren dibatasi oleh :

  • Sebelah Utara                    : Kelurahan Tugurejo
  • Sebelah Timur                  : Kelurahan Tempurejo
  • Seblah Selatan                  : Kelurahan Jamsaren
  • Sebelah Barat                    : Kelurahan Bangsal

Letak Pabrik Gula Pesantren ini dekat dengan perkebunan tebu hal ini dikarenakan tebu memiliki karakteristik mudah rusak atau busuk jika dibiarkan terlalu lama atau dibuat perjalanan jarak jauh. Adapaun potensi dan masalah yang dimiliki oleh industri Pabrik Gula yang diteliti penulis adalah sebagai berikut.

Potensi

1. Penyerapan Tenaga Kerja

Mata Pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (Mulyadi, 1993:14). 

Jika dikaitkan dengan teori dari Mulyadi, maka masyarakat yang bekerja di industri pabrik gula Pesantren, Kelurahan Pesantren merupakan sumber mata pencaharian mereka untuk memperoleh taraf hidup yang lebih layak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Kegiatan industri yang memerlukan tenaga kerja, mengakibatkan masyarakat memiliki peluang yang besar untuk bekerja di industri tersebut. Terjadinya perubahan profesi yang rata-rata petani menjadi keryawan pabrik.

Perubahan dirasa warga sangat pesat yang semula petani menjadi buruh pabrik dan angka pengangguran di Kelurahan Pesantren menjadi berkurang pesat dengan adanya keberadaan pabrik.

Adanya Pabrik Gula Pesantren di Kelurahan Pesantren ini mendorong terjadinya perkembangan berbagai profesi, pada satu sisi mereka menjadi karyawan dan buruh tambahan pada saat musim giling berlangsung.

2. Letak Industri

Letak Industri Pabrik Gula Pesantren ini juga sangat strategis. Letaknya berada pada daerah yang jau dari kawasan perumahan dan permukiman sehingga tidak mengganggu aktivitas warga. Lalu letak industri yang berada di pusat strategis perkebunan tebu, sehingga akses transportasi sangat mudah sehingga upah atau biaya transportasi yang dibutuhkan menjadi minimum.

Masalah

Dapat diketahui bahwa pada tahun 2002 pabrik Gula Pesantren di Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pihak pabrik telah melibatkan masyarakat Kelurahan Pesantren untuk dimintai tanda tangan sebagi bukti kesepakatan kompensasi 25 kilogram gula per kepala keluarga setiap kali giling dilakukan. Namun kompensasi berikut menyusut. Pada tahun 2006, masyarakat hanya mendapat 107 ribu per kepala keluarga setiap kali giling. 

Pada tahun 2009 masyarakat unjuk rasa dan berharap manajemen memberikan kompensasi seperti yang dulu dilakukan. Sebab, limbah cair, polusi udara, dan suara bising sangat mengganggu masyarakat. Setelah adanya gerakan dari warga, pihak pabrik menanggapi dengan cara meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan serta memberikan ganti rugi bagi masyarakat yang terdampak. 

Hal tersebut membuat reaksi warga berubah terhadap Pabrik Gula Pesantren dan menerima keberadaan pabrik yang lokasinya berdekatan dengan hunian mereka.

Dari analisis yang dibahas lokasi Industri Pabrik Gula ini memiliki relevansi terhadap teori Weber. Berikut adalah faktor utama yang terdapat pada teori Weber :

  • Upah atau biaya untuk tenaga kerja bersifat mutlak dalam industry untuk membayar para tenaga kerjanya. Pada lokasi penelitian banyak waga keluarahan pesantren yang  menjadi pegawai tetap ataupun tidak tetap
  • Biaya transportasi yang dipindahkan serta jarak yang ditempuh baik dari sumber bahan baku hingga lokasi produksi industri ataupun menuju pasar penjualan harus dekat untuk meminimumkan biaya.

Dan juga berdirinya Pabrik Gula ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat disekitar wilayah karena selain menciptakan lapangan pekerjaan juga menciptakan perkembangan wilayah menjadi lebih maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun