Alhamdulillah akhirnya sampai juga di modul terakhir. Tidak terasa 8 bulan hampir berlalu dengan segala pembelajarannya. Begitu banyak yang sudah dipelajari. Tantangan berikutnya adalah bagaimana menerapkan apa yang sudah dipelajari di lapangan.
Di modul terakhir ini saya banyak mendapat insight terkait program yang berdampak positif pada murid. Ingatan saya mengembara pada apa saja program yang sudah ada di sekolah. Ternyata banyak program yang dicanangkan dimana murid tinggal terima jadi.
Semua rancangan, keinginan, aneka program yang dihidangkan sebagaian besar, kalau tidak mau dibilang semuanya, adalah hasil pemikiran guru. Jarang ada program yang sejak awal mengakomodasi suara hati para murid.
Ini menjadi PR besar bagi saya untuk melakukan evaluasi. Suara, pilihan, dan kepemilikan murid tidak boleh diabaikan begitu saja. Mereka adalah objek utama pendidikan di sekolah sehingga mereka juga seharusnya adalah aktor utamanya.
Dari elaborasi konsep yang berupa paparan materi dan video saya mendapat gambaran awal sembari berkata dalam hari, "Beginilah program yang bagus itu."
Pemahaman saya kian kuat ketika masuk sesi diskusi di ruang kolaborasi. Ternyata memang menyenangkan berbagi ide dan gagasan dengan banyak rekan guru. Ide mereka luar biasa. Program yang dicanangkan bisa diterapkan di sekolah secara bertahap.
Dalam membuat program yang paling penting itu bukan pada sisi wah-nya tapi lebih pada bagaimana program itu bisa dijalankan dengan baik. Tidak masalah ketika program itu kelihatan kecil. Ketika hal kecil yang sudah dicanangkan dilakukan secara berkesimambungan maka hasilnya akan luar biasa.
Saya jadi teringat efek butterfly. Konon, satu kepakan sayap kupu-kupu di hutan Amazon sana akan menciptakan badai yang mengerikan di Amerika.
Maka saya percaya sepenuhnya jika setiap program, sekecil apapun bentuknya, jika sejak awal melibatkan murid maka mereka akan merasa dihargai. Perasaan dihargai ini akan menjadikan mereka merasa memiliki program yang ada. Hasilnya mereka akan memilki tanggung jawab yang besar pada program yang ada.
Dan inilah tujuan pendidikan yang sebenarnya, sebagaimana yang dicanangkan Ki Hadjar Dewantara sejak awal Pendidikan Guru Penggerak yaitu, menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
