"Siapa nama satpam kampus kita?"
"Siapa nama petugas kebersihan kampus kita?"
"Siapa nama ibu kantin kampus kita?"
Pertanyaan 'aneh' tadi membuat mahasiswa bertanya dan sedikit 'protes' pada dosen. Apa gunanya pertanyaan semacam itu keluar. Begitu argumen mereka. Karena pada kenyataannya mereka tidak mengenal nama-nama yang ada di pertanyaan.
Dengan bijak dosen itu menjawab bijak bahwa jika pada mereka yang setiap hari berjasa saja kita tidak kenal maka bagaimana kita akan menghargai orang lain.
"Jika kita tidak menghargai yang kecil bagaimana kita akan menghargai yang besar," demikian pesan guru saya.
Pada Pak Tri dan Pak Ju saya banyak belajar. Tentang banyak hal.
Sungguh saya berharap bahwa siapapun yang saat ini terlibat dalam dunia pendidikan bisa menjadi guru, menjadi agen kebaikan sesuai peran masing-masing.
Teman-teman pembaca, yuk jujur, sudah sejauh mana kita mengenal tenaga masak, tenaga kebersihan, para satpam, bahkan tukang bangunan di sekolah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H