Di usia yang sama ada orang yang sudah melesat dalam karir sementara yang lain masih tertatih merintis dan meniti. Ada yang sudah punya keluarga bahagia sementara ada yang belum diberikan pasangan hidup. Ada yang sudah mencapai jenjang akademik tinggi sementara ada yang mentok di jenjang tertentu.
Begitulah hidup.
Keadaan setiap orang tidak akan pernah sama. Bahkan saudara kembar sekalipun.
Setiap orang punya lintasan hidup masing-masing.
Tapi memang terkadang capaian orang lain membuat perasaan itu atau cemburu hadir di hati. Dampaknya kita akan membandingkan kehidupan kita dengan mereka di luar sana.
Hal ini akan membawa dampak buruk, salah satunya hati yang tidak tenang atas takdir kehidupan.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips agar hidup kita tenang dan bahagia.
1. Catat nikmat hidup yang sudah kita dapat.
Kita tentu tidak mungkin mampu mencatat semua nikmat hidup yang sudah Allah berikan karena begitu banyaknya, tapi kita mampu mencatat beberapa hal di antaranya.
Catatan-catatan nikmat ini kalau rutin dilakukan akan banyak sekali lembarannya. Ketika kita merasa hidup sedang tidak berpihak, buka kembali catatan itu.
Di sana akan kita temui betapa banyak nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita.
Perhatikan catatan itu dan renungkan.
Ini terdengar klise tapi dampaknya luar biasa. Ya, pada hakikatnya hidup ini terbagi dalam dua sisi syukur dan sabar.
Kita bersyukur atas segala nikmat yang diberikan dan bersabar atas apa yang belum dianugerahkan.
Catatan yang ada di poin 1 bisa dijadikan landasan betapa Allah sudah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita.
Dari sana kita juga bisa mengevaluasi sudah berapa banyak yang kita syukuri.
Atas apa yang belum diberikan maka rasa sabar harus dikuatkan. Ini akan membuat hati tenang dan tidak gelisah.
Hidup kita bisa jadi adalah kehidupan yang diinginkan orang lain. Tidak ada orang yang sempurna kebahagiaannya.
Capaian dan kebahagiaan di satu sisi terkadang juga menyimpan kegagalan dan kesedihan di sisi yang lain.
Yang hari ini kita inginkan dari orang lain bisa jadi kalau diberikan kepada kita dampaknya kurang baik.
Apa yang hari ini ada pada diri kita bisa jadi adalah impian orang lain di luar sana.
Jadi, hidup ini memang sawang sinawang. Kita melihat kehidupan orang lain penuh kenikmatan. Orang lain juga melihat hidup kita penuh kenikmatan.
4. Semua keadaan itu baik
Apa pun yang terjadi pada kehidupan kita sejatinya adalah baik. Kembali lagi pada poin ke dua terkait sabar dan syukur.
Jika kita mendapat nikmat maka kita bersyukur. Jika kita belum mendapat kenikmatan yang diinginkan atau bahkan musibah maka kita bersabar.
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim)
5. Keadaan tidak pernah statis
Kehidupan terus berjalan dan tidak statis. Kalau ini kita sadari dengan baik akan membawa rasa optimis.
Masih ada kesempatan kita mencapai apa yang menjadi target hidup dan memperbaiki apa yang dirasa kurang.
Selama kita masih mau bergerak maka perubahan yang kita inginkan bukanlah angan-angan kosong yang jauh dari harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H