Mohon tunggu...
MUHAMMAD NABIL ALBANI
MUHAMMAD NABIL ALBANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030035 [Mahasiswa Aktif UIN Sunan Kalijaga]

Tidak ada halangan bagiku untuk menjadi seorang penulis andal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunikan Tradisi 17-an di Desa Buntalan Wetan, Pesta Rakyat Menangkap Lele di Sawah

13 Agustus 2024   11:37 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:51 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar : dokpri)

Menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79, banyak desa-desa dari Sabang sampai Merauke memeriahkan dengan berbagai cara. Seperti halnya yang dilakukan pada Desa Buntalan RT007/RW013, Sidoagung, Godean, Sleman. Dimana merayakan hari kemerdekaan Indonesia dengan cara yang unik dan meriah. 

Perayaan tersebut diawali dengan beberapa kategori lomba anak-anak, ibu-ibu hingga bapak-bapak. Selain itu, pesta rakyat yang paling dinantikan adalah menangkap lele di Sawah dengan tangan yang dihadiri oleh seluruh warga Desa Buntalan.

Pesta rakyat menangkap lele di Sawah ini memang menjadi andalan bagi warga Desa Buntalan untuk memeriahkan acara 17 Agustus. Pesta rakyat ini tidak hanya sekedar hiburan semata bagi para warga tetapi kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan, ajang untuk bersosialisasi antara warga satu sama lain, kerja sama, dan menciptakan suasana keceriaan.

Persiapan sebelum kegiatan tangkap lele dimulai, panitia yang terdiri dari bapak-bapak dan pemuda/pemudi Buntalan Wetan akan mengadakan rapat untuk menentukan tanggal dan tempat. Panitia berkomunikasi dengan pemilik sawah untuk dibajak dan dialiri dengan air untuk keperluan kegiatan ini.

"Sebelum menggunakan tempat (sawah) untuk menangkap lele, Kita (Panitia) selalu meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik lahan sawah", kata Candra selaku panitia.

Tradisi ini sudah dijalankan oleh warga Desa Buntalan sejak tahun 2018 untuk memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus bangsa Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga lansia akan terjun langsung untuk turun ke Sawah menangkap lele. Dengan ukuran air sejengkal di atas mata kaki orang dewasa, hal ini akan menjadi tantangan bagi para warga Desa. 

Selain itu, beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia dari awal, mulai tidak diperbolehkannya menangkap lele memakai jaring, tidak boleh menggunakan kaos tangan, dan tidak boleh menangkap lele dengan pakaian. Semua murni menggunakan tangan sebagai media untuk menangkap lele.

"Kita membeli lele sekitar 86 Kilogram atau kalau dalam jumlah sekitar 500-an ekor lele dari peternak lele, kita punya dana dari serkileran warga", pungkas Candra.

Antusiasme warga Desa dalam menangkap lele ini sangat tinggi, bahkan warga desa lain juga ikut melihat dari bawah tenda yang sudah panitia siapkan. Karena pesta rakyat ini hanya diperuntukkan untuk warga Desa Buntalan. Anak-anak yang turut serta dalam menangkap lele ini akan merasakan pentingnya arti kehidupan bekerjasama dan usaha pantang menyerah.

Dari segi antusiasme warga Desa Buntalan, memunculkan komitmen untuk menjaga dan meneruskan tradisi ini. Mereka percaya bahwa tradisi tersebut tidak hanya sekedar budaya, tetapi juga bagian dari identitas desa yang harus terus dilestarikan untuk generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun