Livin like Larry atau hidup seperti Larry, kita waktu kecil sering mendengar perkataan seperti ini ketika menonton serial kartun Spongebob Squarepants. Namun belum tentu mengetahui seluk beluk tentang arti hidup seperti Larry. Apa artinya? Apakah harus hidup persis seperti dalam kartunnya? Apa untungnya bagi kita jika hidup seperti Larry? Yang paling penting adalah bagaimana cara hidup seperti Larry?
Larry the lobster adalah salah satu karakter di dalam kartun Spongebob Squarepants. Di ilustrasikan sebagai hewan lobster yang mempunyai otot tebal di badannya. Bekerja sebagai penjaga pantai di Goo Lagoon (nama pantai di kartun) dan sering pergi ke gym untuk melatih ototnya. Mempunyai sifat percaya diri dan sangat baik hati kepada orang-orang. Tidak mengherankan bahwa Larry sangat disukai dan diidolai oleh banyak warga bikini bottom.
Hidup seperti Larry adalah slogan yang muncul disalah satu episode Spongebob Squarepants yaitu "A Life in A Day". Di episode ini Larry sangat disorot dengan perannya, banyak warga bikini bottom yang sangat kagum dengan cara hidupnya. Episode dimulai dari Spongebob dan Patrick ketika sedang berjemur di pantai Goo Lagoon. Larry yang muncul dengan sepeda motornya lalu berhenti membuat orang-orang yang sedang di pantai menghampirinya dan bersorak kagum kepadanya. Dia mengatakan dengan bangganya bahwa dirinya adalah seorang pemberani dan menjalani hidupnya dengan sepenuh hati. Tidak seperti Spongebob dan Patrick yang menjalani hidupnya dengan rasa khawatir dan takut seperti pengecut.
Dapat dilihat pada episode ini bahwa hidup seperti Larry adalah hidup seperti di tepi jurang. Maksudnya adalah hidup di dalam bahaya yang akan memicu adrenalin yang terpompa di jantung kita. Dapat merasakan adrenalin itu dengan pancaindera, rasa takut yang menjadi berani, rasa penasaran yang mendorong untuk melakukan sesuatu.
Larry memang digambarkan dengan sifat orang yang suka petualangan, kesenangan dan kepuasan. Hal ini dapat mendorong seseorang dimasa sekarang untuk meniru cara hidup seperti Larry. Filosofi hidup yang mengandalkan pengalaman baru dan rasa ingin tahu tanpa memandang perasaan takut dan kegagalan. Dapat dijadikan sebagai motivasi untuk menjalani kehidupan kita menghadapi realitas di dunia ini.
Hidup seperti Larry dapat dikatakan sebagai pendekatan hidup holistic. Dimana seseorang berusaha untuk menjaga keseimbangan dan harmoni dalam dirinya dari segala aspek kehidupan, baik dari spiritual, fisik, mental-psikis, sosial, dan ekonomi serta kelengkapannya harus dipandang secara utuh tidak boleh dipisah-pisah. Larry mengatakan bahwa jika ingin hidup sepertinya maka harus hidup di tepi jurang, hidup yang penuh dengan petualangan, berani mengambil resiko, dan menjalani kehidupannya dengan penuh percaya diri. Dia juga mengatakan jangan hidup dipenuhi ketakutan layaknya Spongebob dan Patrick yang takut terhadap bayangannya. Karena hidup dengan rasa takut tidak bisa dinikmati dan hanya akan berakhir dengan kata penyesalan.
Konsep hidup seperti Larry mirip dengan yolo, lagu yang dinyanyikan oleh Drake berjudul The motto. Terdapat kata Yolo yang berarti "You Only Live Once" atau bisa diartikan bahwa kamu hanya hidup sekali di dunia ini. Ide seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu yang terkenal dengan kata Hedonisme. Mazhab pemikiran yang diciptakan oleh Aristippus murid dari Sokrates. Dia adalah seorang filsuf dari Yunani yang mempunyai pendapat bahwa kehidupan orang bijak selalu mencari kesenangan secara maksimal.
Dapat disimpulkan bahwa slogan hidup seperti Larry mirip dengan kata pepatah "berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian". Dapat diimplementasikan dengan cara seorang pelajar yang ingin sukses dikemudian hari haruslah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh.
Livin like Larry mendorong individu untuk mencari kebebasan dan memikirkan masa depan dengan segala resiko yang dihadapinya. Berbeda dengan konsep Hedonisme yang hanya memikirkan kesenangan di masa sekarang dan tidak memikirkan masa depan, hidup seperti Larry adalah hidup dengan tujuan dan terkonsep. Berani mengambil resiko seperti halnya kita berada di tepi jurang tetapi bukan berarti kita harus melompat ke jurang yang akan membahayakan dan melukai diri sendiri kita juga harus memikirkan keselamatan.
