Perlombaan sepak bola antar kampung atau Tarkam sering memicu perkelahian. Alih-alih main bola, para pemain justru malah baku hantam. Oleh karena itu, di beberapa daerah perlombaan sepak bola sudah ditiadakan untuk mengantisipasi terjadinya keributan antar warga.
Berbeda dengan di kampung Nyantong kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota. Perlombaan sepak bola mini justru digelar untuk memeriahkan HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Perlombaan tersebut berlansung sejak tanggal 7 Agustus sampai 16 Agustus.
Perlombaan sepak bola mini di kampung Nyantong, diadakan dengan konsep yang berbeda. Kedua kaki para pemain diikat dengan sebuah tali. Sehingga, mereka tidak bisa leluasa dalam bermain bola. Hal ini dilakukan agar lebih menarik perhatian dan mengantisipasi terjadinya baku hantam.
“Para pemain dikenakan tali yang diikat di antara kedua kaki tepatnya di atas betisnya. Ini berbeda dengan sepak bola pada umumnya. Di mana pemain memiliki keterbatasan gerakan ketika bermain sepak bola. Ini merupakan keunikan tersendiri pada saat perlombaan sepak bola mini dalam perayaan Hut RI ke-78 di kampung Nyantong. Sepak bola dengan konsep seperti ini bisa gunakan pada perlombaan hiburan di Indonesia.” Tutur Iqbal selaku ketua KKN UPI Kelurahan Mugarsari sekaligus peserta perlombaan sepak bola mini.
Perlombaan tersebut terdiri dari 4 grup. Setiap grupnya terdiri dari 3 tim dengan jumlah masing-masing 5 orang pemain. Tidak hanya para pemuda, bapak-bapak pun ikut memeriahkan perlombaan sepak bola mini tersebut. Banyak para pemain yang terjatuh dan menendang tanpa arah. Sehingga, Gelak tawa masyarakat memenuhi sekeliling lapangan sepak bola mini.
Penulis:
Albani Nurhakim
Ega Noviansyah