Mohon tunggu...
Alba
Alba Mohon Tunggu... -

Pengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menikmati Proses

19 Juni 2015   02:35 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan bahkan secara jelas menyampaikan jika penciptaan manusia ini hanya untuk menyembah, bukan yang lainnya. Manusia hanya melakoni semua proses penyembahan dan pengabdiannya kepada Tuhan tanpa harus memikirkan Tujuan akhirnya, syurga dan neraka-pun hanya akibat dari proses hidup manusia yang baik dan benar ataukah sebaliknya. Ketika kita melewati proses dengan baik sesuai dengan aturannya masing-masing, pastilah akibat dan tujuan akhirnya baik pula.

Hukum itu pula yang berlaku di bangku sekolah dan pendidikan tinggi, ada proses yang harus di jalani dan dimaknai dengan baik. Ketika harus bertemu banyak orang dari berbagai suku, agama, ras maupun warna kulit di kampus, bukankah itu bentuk proses belajar tentang yang namanya pluralisme. Ketika harus bertemu dan berdiskusi dengan begitu banyak jenis mata kuliah beserta dosennya dengan berbagai macam karakternya, bukankah itu juga menjadi wujud nyata proses.

Dulu di bangku SMU, kita hanya berhadapan dengan buku-buku yang disediakan oleh pihak sekolah tanpa ada kemerdekaan lebih yang dimiliki siswa untuk memilih yang lainnya, tapi ketika di dunia kampus maka sebagai mahasiswa ada kebebasan kita untuk menambah buku bacaan kita selain dari diktat sang dosen, belum lagi banyaknya pilihan organisasi di kampus sesuai dengan minat, bakat dan pengembangan diri kita. Menurut penulis jika itu adalah proses sesugguhnya dunia perguruan tinggi yang sangat mahal dibandingkan jaman sebelum kuliah.

Penulis membayangkan, bagaimana modelnya orang-orang yang hanya dengan uang kemudian membeli gelar dan ijazah tanpa melewati proses-proses mahal tersebut di bangku kuliah. Mereka menjadikan pendidikan adalah hal yang begitu instan tanpa semangat kerja keras, perjuangan dan nilai-nilai proses lainnya yang mereka tak temukan di bangku kuliah. Pastinya ada perbedaan nilai atas kelompok yang kuliah dengan prosesnya dibandingkan mereka yang dengan uang memiliki gelar dan ijazah. Jika proses itu tak dilewati, jangan salahkan pendidikan yang melahirkan orang-orang tak manusiawi di bangsa ini.

Mari menikmati semua proses dalam hidup ini, karena tujuan akhirnya juga ditentukan oleh masing-masing prosesnya, jika prosesnya baik maka pasti hasilnyapun baik. Jangan pernah kita menilai hanya dengan hasil akhirnya, karena terkadang proses yang tak baik dan tak sempurna menghasilkan sesutu yang tak baik dan sempurna pula. Tak ada yang besar lahir karena instan, semua melewati prosesnya dengan baik.

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun