Ketiga  Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari. Perspektif Al-Qur'an tentang iri dan dengki memiliki implikasi yang kuat dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Dalam kehidupan sosial, kita harus menghindari mengkritik, mencemooh, atau mempermalukan orang lain karena prestasi atau kesuksesan mereka. Sebaliknya, kita harus bersikap positif, memberi selamat, dan merasa bahagia atas kesuksesan dan prestasi orang lain.
Keempat. Perspektif Al-Qur'an juga mengajarkan pentingnya bersyukur kepada Allah atas apa yang kita miliki. Ketika kita melihat orang lain mendapatkan keberhasilan atau kebahagiaan, daripada iri dan dengki, kita harus berusaha untuk bersyukur dan berdoa agar Allah juga memberikan rezeki dan keberkahan kepada kita.
Kelima, Al-Qur'an juga mendorong umat Muslim untuk bekerja keras dan berusaha dengan tulus untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan sendiri, daripada hanya iri dan dengki terhadap orang lain. Dalam Surah An-Najm ayat 39, Allah berfirman, "Dan tidaklah seorang pun berdosa melainkan terhadap dirinya sendiri. Dan tidak ada beban amanat pada seseorang melainkan setimpal dengan apa yang diamanatkan kepadanya. Dan (ingatlah), bahwa Tuhanmu tidaklah lalai terhadap apa yang kamu kerjakan."
*
Iri dan dengki adalah perasaan tidak senang terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang lain dan berharap agar nikmat tersebut hilang darinya. Perasaan ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam, karena menunjukkan kurangnya rasa syukur dan keimanan kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 32: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan nikmat kepada setiap hamba-Nya sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya. Tidak ada seorang pun yang berhak untuk merasa iri atau dengki terhadap nikmat orang lain, karena semua itu adalah anugerah dari Allah SWT.
Sebaliknya, hendaknya manusia bersyukur atas apa yang telah dimiliki dan memohon kepada Allah SWT untuk menambahkan karunia-Nya. Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Selain dalam surat An-Nisa, perasaan iri dan dengki juga disebutkan dalam surat Al-Falaq ayat 5: "Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
Ayat ini menunjukkan bahwa iri dan dengki adalah sumber kejahatan yang dapat merusak hubungan antara sesama manusia. Orang yang iri dan dengki akan berusaha untuk menghilangkan atau merusak nikmat orang lain, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Hal ini tentu sangat merugikan diri sendiri dan orang lain, karena akan menimbulkan permusuhan, fitnah, kedengkian, dan kebencian.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Jangan kamu saling dengki dan iri hati dan jangan pula mengungkit keburukan orang lain. Janganlah saling bermusuhan serta jangan saling menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain". Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka tidak boleh menzhalimi, melantarkan, mendustai dan menghinakan satu sama lain. Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim haram darahnya bagi Muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya".
Hadits ini mengajarkan kita untuk menjauhi sifat iri dan dengki serta segala akibat buruknya. Kita harus saling mencintai, menyayangi, membantu, dan melindungi sesama Muslim sebagai saudara seiman. Kita harus menghormati hak-hak orang lain dan tidak mengganggu atau merampasnya. Kita harus menjaga persaudaraan dan persatuan umat Islam dari segala bentuk permusuhan dan perpecahan.
*
Dalam pandangan Al-Qur'an, iri dan dengki merupakan sikap yang tidak diterima dalam agama Islam. Al-Qur'an mengajarkan umat Muslim untuk menghormati dan menghargai kesuksesan serta kebahagiaan orang lain, dan menghindari iri dan dengki.
Sikap iri dan dengki dapat merusak hubungan sosial dan menjauhkan kita dari berkat Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan sikap yang lebih positif, yakni merasa bahagia atas prestasi dan keberhasilan orang lain serta berusaha untuk meraih kesuksesan sendiri.