Mohon tunggu...
fauzan afifalbaar
fauzan afifalbaar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

1999

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Virus Covid 19 Belum Selesai, Penjual Es Keliling Rela Berjuang Demi Anaknya

21 Mei 2021   13:00 Diperbarui: 21 Mei 2021   13:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Surabaya - Orang tua ini rela berkerja demi menghidupi 3 orang anak yang masih kecil.

Virus corona atau Covid-19 menyerang sistem pernapasan manusia. Mungkin kita pun masih ingat pada kerabat virus ini beberapa tahun lalu sebagai penyebab SARS dan MERS yang dinyatakan berasal dari hewan, lalu menular ke manusia. 

Virus corona ini tergolong sadis karena dapat mematikan atau dapat menyebabkan luka permanen pada paru-paru pasien yang sudah terinfeksi dan sembuh. 

Secara umum bila ada yang  mengalami  demam, flu, batuk, dan sesak napas dalam batas waktu tertentu ini adalah suatu gejala penyakit Covid-19, maka harus ada kewaspadaan dan kerja sama yang baik dengan keluarga atau rekan kerja selama beraktivitas di dalam rumah, di ruang kerja, dan di dalam lingkungan masyarakat.

Pak gunawan (41) adalah Orang tua yang harus menghidupi anaknya dengan berjualan ES keliling. Ia mempunyai 3 orang anak yang terdiri darii 1 laki laki dan 2 perempuan, ia berjualan Es keliling setiap pagi sampe malam dan pendapatan dari berjualan itu sangat banyak. Semenjak Virus ini semakin meluas pendapatan dari dia berjualan tempe menurun.

Selama dia berjualan Es Keliling dia mulai  mencari pekerjaan lain untuk dapat memenuhi kebutuhan untuk 3 anak tersebut. Pak gunawan ini tidak mengenal lelah dan tidak mengenal waktu karna yang dia pikirkan.itu adalah seorang anak. 

"Hidup ini cuman sekali, saya cuman pingin membahagiakan anak anak saya dan saya berharap virus ini bisa segera berakhir agar saya bisa berkerja sepertia biasa" - Ujar Pak Gunawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun