Puluhan anak laki-laki dan perempuan tengah berkumpul di saung bambu berukuran 4 x 6 meter itu. Sebagian besar terlihat khusyuk belajar mengaji, beberapa lainnya terlibat obrolan khas anak-anak, ada pula yang bercanda ringan tanpa menimbulkan kegaduhan. Hampir setiap waktu, saung beralas bale bambu itu memang dipadati anak-anak yang belajar mengaji dengan bimbingan Ustadz Muhammad Nurdin, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ibtida’ yang terletak di Desa Jampang, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pesantren DaaruI btida’ salah satu pesantren yang mendapat bantuan budi daya ternak ayam potong yang merupakan program Al-Azhar Peduli Ummat (APU) dan didukung oleh Bank Permata Syariah. Letak pesantren ini sebenarnya tak jauh, hanya butuh waktu satu setengah jam dari pusat kota untuk bisa mencapai lokasinya. Hanya saja, posisi mereka tak terlihat karena wilayah tanah kosong di sekitarnya sudah menjadi lahan penggalian tanah sebagai salah satu mata pencarian warga. Beruntung masih ada jalan setapak yang seakan memberi satu petunjuk bahwa masih ada satu perkampungan di ujung jalan itu. Diatas tanah seluas 500 m2, pesantren itu berdiri dan terdiri dari majelis taklim, asrama laki-laki, asrama perempuan, kamar mandi, dapur, rumah ustadz dan kandang ayam! Semua bangunan dibangun dengan material bambu dan beratap jerami. Sekitar 60 santri bermukim dan belajar di tempat itu,kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu. Pesantren tak memungut biaya pendidikan dari para santri. Anak-anak yang rumahnya di sekitar pesantren, biasanya membawa beras dan lauk alakadarnya untuk dimasak bersama di dapur pesantren. Anak-anak itu setiap pagi tetap bersekolah seperti biasa di sekolah umum, sepulang sekolah mereka menimba ilmu agama bersama Ustadz Muhammad Nurdin. Jalan berdebu akibat lalu lalang truk pengangkut tanah seolah jadi sarapan mereka sehari-hari saat menuju dan kembali dari sekolah yang beberapa kilometer jaraknya. Ketika anak-anak sedang mengaji, salah seorang santri dewasa menghampiri majelis taklim, “Ustadz, semua ayam sudah saya angkat, dan ini keuntungan kita…” serunya sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Ustadz Nurdin. “Alhamdulillaah, terimakasih. Berhasil juga jerih payah santri selama satu bulan,” ujar Ustadz Nurdin penuh sukur. Menurutnya, bantuan peternakan ayam dari Al-Azhar Peduli Ummat dan Bank Permata Syariah ini sudah beberapa kali panen. “Kami bisa pasang listrik, memperbaiki atap yang bocor, membeli perlengkapan dan fasilitas belajar santri. Bahkan kebutuhan makan sudah tersedia dari hasil panen ternak ini,” tambahnya. Tim APU bersama pihak Permata Bank Syariah yang diwakili oleh Bapak Tegar, berkesempatan melihat langsung proses pengangkatan ayam potong yang siap panen. Kandang berkapasitas 2.500 ekor ayam itu letaknya tak jauh dari majelis taklim. Harapan besar tersemai dari peternakan ayam tersebut, keberlangsungan proses belajar mengajar dan harapan pencapaian cita-cita dari segenap santri yang berseri-seri menyambut panen kali itu. Geliat semangat sebuah pesantren sederhana, tumbuh dan berkembang dari peternakan ayam potong yang dikelola dengan baik. Semoga makin banyak pihak yang peduli pada pendidikan kaum pinggiran dengan memberdayakan potensi alamiah masyarakatnya, seperti yang sudah digagas APU bersama Bank Permata Syariah. (APU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H