Mohon tunggu...
alay rose
alay rose Mohon Tunggu... -

rakyat jelata yang berharap menemukan mutiara

Selanjutnya

Tutup

Money

Teori Membuat Bahan Peledak

27 April 2011   11:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:20 2531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setelah mendengar berita penangkapan pelaku bom buku,
"PF" yang mengaku membuat bom dengan menggunakan pupuk sawah,
aku menanggapi itu hanya sebuah permainan anak kecil saja,
yang membuat kekacuan sekedar hanya ingin agar ia diperhatikan,

Dari hal ini membuatku teringat akan masa-masa saat ku sekolah Aliyah dulu,
pada suatu hari Guru Kimia berkata di depan kelas,
jika kalian dapat menghafal semua rumus kimia,
kalian dapat mudah membuat bom dengan menggunakan bumbu dapur,
setelah ku telusuri, ya ternyata memang benar,
bahan bakar roket yang digunakan NASA pun hanya menggunakan unsur kimia Air saja,

melihat itu semua, ku dapat memahami satu hal,
bahwa dengan menggunakan udara saja, aku dapat menghancurkan bumi dan isinya,
selain itu, tanpa udara pun aku malah dapat menghancurkan alam semesta,

lalu setan dalam hatiku berbisik,
" kenapa tidak kau tuliskan saja rumusnya,, ?? "

Enstein membuat teori yang kemudian lahirlah bom nuklir,
butuh 50 tahun untuk memperbaiki akibatnya,
apalagi, bila teori ini sempat tertulis,

selain itu perlu juga diingat,,
bila aku menghancurkan  TV di rumah,,
orang tuaku akan memarahiku,
sehingga aku pun jadi sulit tidur,

bagaimana bila aku secara langsung maupun tidak langsung menghancurkan alam semesta,,
tentu Tuhan akan memarahiku, lau bagaimana aku hidup ??

engkau saja, hanya tidak mau bersujud sekali saja sudah dilaknat,
apalagi, bila aku mengacak-acak ciptaan-Nya,,??

setan pun tertegun diam, lalu berlalu pergi,
sembari berkata, " susah ngomong sama lu, Lay,,"

aku pun segera bersembunyi ke dalam pintu hati, sambil  menahan tawa
,,,wuakakakakk,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun