Mohon tunggu...
muthahari alawi
muthahari alawi Mohon Tunggu... -

yakin usaha sampai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menganalisis Cerita Ulang

1 Desember 2014   00:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:25 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kisah Nasrudin Hoja Pergi Bercukur

Nasrudin adalah seorang guru juga di panggil Mullah yang berarti orang yang berilmu. Suatu hari ia pergi mencukur, melihat rambutnya sudah menyembul keluar sampai-sampai sorbanya selalu terangkat ketika di pasang. Tapi sialnya sang pencukur bekerja dengan sangat lamban dan tidak berhati-hati. Setiap sang pencukur hendak membersihkan pipi Nasrudin, ia selalu melukai pipi Nasrudin dengan pisau cukur yang tumpul itu. Dengan segera ia mencabut untaian kapas dan menempelkanya ke pipi Nasrudin.

Hal yang dilakukan oleh sang pencukur sudah terjadi 5 kali sehingga pipi Nasrudin penuh dengan jumputan dan kapas. Ketika sang pencukur hendak mencukur pipi yang lainyya, ia berkata dengan kesal: “Cukup!!!. Aku telah memilih untuk menanam kapas di pipi kanan dan gandum di sisi lainya”.

Kisah Kabayan Mencukur Rambut

Kabayan adalah seoang penduduk asli sunda. Kabayan adalah orang yang sangat menyukai tidur, jika saja dia sudah bersandar pada sesuatu, maka tak perlu waktu lama untuk menunggunya tidur.

Suatu saat dia berkeinginan untuk memendekkan rambutnya karena sudah terlalu panjang pikirnya. Tatkala ia sampai di tempat cukur rambut, tukang cukur ini  mempunyai cita-cita mendalang, tapi sayang cita-cita itu tak tercapai. Untuk melampiaskan cita-citanya itu ia selalu bercerita ketika sedang memotong rambut pelanggan.

Giliran Kabayan yang dipotong rabutnya, ia pun duduk di kursi tempat rambutnya akan dipotong. Tak lama kemudian sang tukang cukur beraksi untuk mencukur rambut dan mendongeng. Kabayan yang tak bisa menahan kantuknya akhirnya tertidur lelap. Selama rambut Kabayan dicukur, selama itu pula sang tukang cukur mendongeng, saking asyiknya ia bercerita ia tak sadar bahwa kulit kepala Kabayan terluka. Kabayan yang sedang tidur terganggu dengan luka dan cerita sang tukang cukur. Kabayan memerintahkan kepada tukang cukur untuk memendekkan ceritanya, tapi terjadi kesalah pahaman. Sang tukang cukur malah memndekkan rambut Kabayan. Hal itu terulang lagi dan lagi. Setelah selesai mencukur rambut Kabayan, sang tukang cukur membangunkan Kabayan. Dengan kaget Kabayan melompat dari kursinya dan melihat luka di kepalanya akibat keteledoran sang tukang cukur, Kabayan pulang dengan kesal sambil memegang kepalanya yang berantakan.

Menganalisis cerita Nasrudin Hoja dan Kabayan

Cerita ulang Nasrudin Hoja dan Kabayan adalah salah satu cerita yang disampaikan secara turun menurun dari suat generasi ke generasi selanjutnya. Dari cerita di atas terdapat beberapa persamaan dan perbedaan.

Pada kedua cerita, memiliki alur yang serupa di mana kedua tokoh (Nasrudin dan Kabayan) hendak mencukur rambutnya. Di kedua cerita tersebut menceritakan keteledoran sang tukang cukur ketika memotong rabut kedua tokoh tersebut. Di akhir cerita kedua tokoh merasakan hal yang sama, yaitu kekecewaan.

Selain persamaan yang terdapat di kedua cerita tersebut, juga terdapat beberapa perbedaan. Diantaranya, kedua tokoh mempunyai sifat dan status sosial yang berbeda. Nasrudin Hoja adalah seorang guru, sedangkan Kabayan adalah seorang rakyat  biasa. Kedua tokoh berasal dari tempat yang berbeda. Nasrudin Hoja berasal dari daerah timur tengah, sedangkan Kabayan berasal dari tanah sunda.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun