Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan karena budaya akan mempengaruhi bagaimana orang akan memaknai pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi. Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu. diturunkan untuk memproses koneksi dan personifikasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pantun Betawi, seperti pantun di seluruh masyarakat Melayu, memiliki aturan baku atau tidak baku. Jika sajak-sajak masyarakat Melayu yang telah hidup sekian lama sangat formal, maka puisi Betawi justru sebaliknya. Ciri khas puisi Betawi adalah penggunaan bahasa Betawi, dengan pilihan kata dan unsur bunyi yang menyenangkan, spontan dan tulus.
Puisi Betawi terdapat perbedaan dalam format yang 'menyimpang' dari polanya. Pantun biasanya panjangnya 4 baris, 2 baris pertama adalah sampiran, dua baris terakhir adalah isi. Perlu diketahui bahwa gaya penulisan puisi dikenal dengan pantun. Roma berarti kesamaan suku kata di akhir setiap baris atau dikenal sebagai pola ab ab.
Pantun Betawi memiliki keunikan tersendiri yaitu pola yang lebih modern. Selain pola berima, AB-AB Â lalu jugaa dikenal sebagai pola A-A-A. Begitu juga untuk baris, pola 4 baris disebut rima, dan pola 2 baris disebut carmine. Bahkan ada 6 garis berpola. Banyak puisi Betawi berisi berbagai nasihat yang berkaitan dengan etika, moralitas, sopan santun, humor, nasihat, ajaran agama, dan kritik sosial. Pantun timbal balik sering digunakan dalam pernikahan yang biasa disebut Pintu Palang Terbuka. Caranya, pihak keluarga mempelai pria menjelaskan maksud kedatangan mereka dengan menggunakan pantun Betawi. Keluarga mempelai wanita juga menjawab dengan pantun, jadi ada pantun timbal balik
Masyarakat Betawi memang memiliki berbagai corak dan keragaman budaya yang meliputi berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah upacara atau tata cara pernikahan adat Betawi. Dalam pernikahan Betawi, sebelum akad nikah, prosesi yang disebut Palang Pintu adalah rangkaian acara pembukaan palang pintu yang dijaga oleh para juara pencak silat.
Palang Pintu merupakan tradisi yang diturunkan dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Awal mula tradisi Palang Pintu tidak tertulis, melainkan hanya sebuah cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Hal ini bagian dari rangkaian prosesi pernikahan adat Betawi yang lebih dikenal dengan Palang Pintu merupakan perpaduan dari beberapa seni budaya seperti silat, pantun, dialek Betawi dan humor.
Palang Pintu merupakan sikap dan pandangan hidup masyarakat Betawi dalam menjalani kehidupan tentang dunia dan organisasi sosial secara berdampingan yang dilestarikan melalui komunikasi verbal dan nonverbal dari generasi ke generasi. Proses palang pintu terdapat nilai moral dan nilai sosial pada tahapan berbalas pantun dan pencak silat dalam proses palang pintu. Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi Palang pintu semakin berkembang. Tidak hanya digunakan pada acara pernikahan, tetapi juga dapat digunakan pada acara penting kenegaraan dan daerah dengan membawakan pantun yang disajikan dalam bahasa Asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H