Mohon tunggu...
Alat Uji
Alat Uji Mohon Tunggu... karyawan swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

alatuji.com adalah portal website berbagai kebutuhan alat uji dan alat ukur. kunjungi website kami www.alatuji.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lightmeter Terpisah : Metering Cahaya Terbaik Untuk Fotografi

5 Agustus 2014   18:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:21 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14072138621117619206

[caption id="attachment_351138" align="aligncenter" width="300" caption="Malatyam.com"][/caption]

Dalam artikel ini kita akan eksplore lebih dalam apa itu metering. Sebagai praktik letakkan tiga buah baju masing-masing dengan warna putih, hitam dan satu baju berwarna lain berdekatan. Setelah dilakukan metering pada ketiga baju tersebut maka akan tampak hasil kecerahan foto yang berbeda. Mengapa hasilnya bisa berbeda padahal sumber cahayanya sama?

Baju hitam cenderung memberi speed lambat dari perhitungan metering-nya, sedangkan baju putih sebaliknya. lightmeter mengukur “kecerahan” apa pun untuk dijadikan gray 18 persen di foto nantinya. Itu prinsip utama metering. Gray 18 persen adalah abu-abu dengan kepekatan optis 18 persen. Anda bisa beli graycard 18 persen di toko foto.

Pertanyaannya mengapa 18 persen ?. Jadi sebenarnya kita bisa mengukur ke kulit manusia dalam setiap pemotretan dengan standar kulit orang Eropa. Untuk kulit Melayu (yang umumnya lebih gelap daripada bule), Anda bisa mengkompensasi metering nya dengan MINUS agar sesuai. Dan untuk kulit yang sangat putih kompesasikan ke PLUS. Jadi rumusnya :


  • Kompensasi MINUS dalam metering, jika rata-rata kecerahan yang Anda potret kira-kira  lebih gelap daripada gray 18%.
  • Kompensasi PLUS, jika area yang Anda potret “rasanya” lebih terang daripada gray18%.


Memotret secara umum melakukan metering dari pantulan cahaya yang kembali ke kamera. Tapi pengukuran metering terbaik adalah dengan mengukur cahaya langsung dari sumbernya dengan lightmeter terpisah.

Lightmeter jenis ini merupakan alat uji untuk mengukur intensitas cahaya atau mengukur jumlah cahaya yang masuk melaluialat uji ukur cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya yang sering digunakan untuk menentukan eksposur yang tepat untuk foto. Biasanya lightmeter akan mencakup sebuah komputer, baik digital atau analog.

Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus haruslah didukung oleh metode/tekhnik dan ilmu tools sebagai contoh ilmu metering. Tentunya kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Teknik foto tinggi yang dimiliki oleh seorang fotografer belum tentu menghasilkan gambar yang baik tanpa menggunakan ilmu metering yang benar. Begitu juga sebaliknya lightmeter mahal yang digunakan oleh seorang fotografer tidak akan mengasilkan gambar yang bagus jika memotret objek dengan model membelakangi cahaya atau kembang api.

sumber : website alatuji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun