Mohon tunggu...
Budiman -
Budiman - Mohon Tunggu... -

Anak negeri yang ingin belajar menghargai hasil inovasi putra/i anak bangsa untuk kemaslahatan orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Tinjauan Kritis Terhadap Alat Penghemat BBM Berbahan Dasar Magnet

21 Juli 2013   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:15 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dengan adanya kenaikan bahan bakar Juni 2013 kemarin, orang mulai menaruh perhatian pada alat penghemat bahan bakar yang banyak beredar dipasaran.
Secara umum, alat-alat semacam ini menggunakan bahan dasar magnet sebagai komponen utama dalam pembuataanya. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bahwa, apakah benar magnet memberikan pengaruh langsung pada penghematan bahan bakar kendaraan ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka ada baiknya kita merujuk pada pendapat ahlinya, yakni DR. Ir. H. Djoko Sungkono Kawono M.Eng.Sc. Beliau adalah kepala laboratorium Bahan Bakar dan Pembakaran Dalam Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Jurusan Teknik Mesin :

Beliau mengibaratkan unsur2 kimia dalam bahan bakar sebagai sekumpulan orang di depan loket yang mau membeli tiket, “ Bila anti secara rapi tentu pakaian tidak lusuh, badan tidak berkeringat dan cepat memperoleh layanan” jelasnya.” Begitu juga bahan bakar yang mengalir, Unsur karbon dan hydrogen akan tertata saat melintasi medan magnet dimana kedua unsur ini tidak lagi tercampur, dan secara teratur bergantian mengalami proses pembakaran. Keadaan ini (bercampurnya CO2 dan CO) yang bisa membuat kandungan zat berbahaya CO2 atau CO” jelasnya panjang lebar.

ALASAN KENAPA BISA MENGHEMAT BAHAN BAKAR dan MENGURANGI EMISI GAS BUANG

Unsur kimia bensin yakni Iso Oktan (C8H18) dan n-pentana (C5H12). “ Medan magnet mempengaruhi kandungan karbon (C) dan Hidrogen ( H ) dalam bensin, hingga bisa memaksimalkan proses pembakaran dan mengurangi kadar CO2” jelas  DR. Ir. H. Djoko Sungkono Kawono M.Eng.Sc.

Lebih jelasnya beliau menguraikannya sbb :
Secara umum Bahan bakar mengandung banyak unsur logam tambahan. Unsur-unsur logam tambahan ini bergerombol dan sulit terbakar dan pada akhirnya menjadi kerak dalam ruang bakar mesin yang menyebabkan performa dan produktifitas mesin menurun, boros bahan bakar, mesin tidak stabil…..dst.
Rumus asli unsur/ komponen Bahan bakar yang ada adalah  :

CNHN + logam-2 tambahan (S, P, Za, Pb, Mn, Fe)

Setelah dipengaruhi induksi magnet, komposisi BBM terurai menjadi susunan :

CnHnO2, SO2, ZaO2, PbO2, MnO2, FeO2
Unsur logam tambahan tidak lagi menggerombol dalam bentuk molekul, tapi telah terurai menjadi ion-ion yang lebih kecil shg membantu pembakaran yang sempurna pada ruang bakar mesin,  tenaga yang dihasilkan jadi jauh lebih besar, ruang bakar mesin jadi bersih, hemat bahan bakar, suara dan getaran mesin lebih halus,  temperature masin lebih stabil dan usia mesin tentunya akan lebih panjang. *)

Jadi sebenarnya adalah bahwa, Induksi medan magnet tidak secara langsung berpengaruh pada penghematan bahan bakar, namun dikarenakan adanya pembakaran yang sempurna diruang bakar sebagai hasil dari proses ionisasi bahan bakar tersebut sehingga menghasilkan energy yang lebih, dan efeknya adalah peningkatan akselerasi dan perfoma mesin, emsi gas buang berkurang dst...Ibaratnya : bila menggunakan bensin biasa maka power (daya tempuh) misalnya 1 : 10 km, namun dengan disempurnakannya komposisi bbm maka power akan bertambah lebih dari itu ( misalnya menjadi 1 : 11, 1: 12 atau 1 : 14 dst ), disinilah dikatakan terjadinya penghematan tersebut.

*) disadur dan diedit seperlunya dari link system kerja alat penghemat bbm xpower.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun