Mohon tunggu...
Ajie Philanov
Ajie Philanov Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setiap Hari 35 Orang Tewas Ditembak di Filipina

25 Agustus 2016   10:41 Diperbarui: 8 September 2016   21:30 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah orang yang tewas akibat ditembak mati di jalanan kota-kota Filipina terus bertambah, kini sudah sekitar 1.900 orang. (Dondi Tawatao/Getty Images)

Pengertian narkoba menurut para ahli, sebelum kita membahas pengertian menurut para ahli kita bahas dulu pengertian secara umum. Secara umum narkoba adalah sebuah zat yang bisa memicu terjadinya perubahan pada suasana, perasaan, pengamatan ataupun pada penglihatan seseorang yang mengkonsumsinya. Hal ini dikarenakan zat yang terkandung didalamnya itu dapat mempengaruhi pada susunan syaraf. Berikut ini adalah beberapa pengertian narkoba menurut para ahli, diantaranya adalah :

  • Menurut Jackobus pada tahun 2005, beliau berpendapat bahwa narkoba adalah suatu zat atau obat obatan yang asalnya dari tanaman dan ada juga yang bukan dari tanaman, baik itu bersifat sintetis ataupun semi sintetis yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan ataupun perubahan tingkat kesadaran, yaitu hilangnya rasa dan obat yang satu ini bisa menyebabkan ketergantungan.
  • Menurut Ghoodse pada tahun 2002, beliau berpendapat jika narkoba itu merupakan suatu zat kimia yang sebetulnya sangat dibutuhkan untuk tindakan perawatan kesehatan, pada saat zat tersebut masuk dalam organ tubuh akan terjadi perubahan satu ataupun lebih pada fungsi yang ada didalam tubuh. kemudian dilanjut dengan adanya ketergantungan baik secara fisik ataupun secara psikis pada setiap tubuh yang menggunakannya, sehingga jika zat itu dihentikan maka akan membuat para pengkonsumsiannya mendapat gangguan baik secara fisik ataupun psikis.

Jumlah orang yang tewas ditembak mati di jalanan kota-kota Filipina terus bertambah, kini sudah sekitar 1.900 orang. (Dondi Tawatao/Getty Images)

Saat ini Filiphina sedang bertumpah darah, banyak warga yang meninggal akibat Perang Narkoba yang diserukan oleh Presiden Filiphina, Rodrigo Duterte. Aksinya dalam ingin membrantas Narkoba di Negaranya menuai banyak Pro-Kontra, seperti yang sudah dibicarakan semenjak Duterte menjabat menjadi Presiden sudah banyak warga yang Tewas. Namun, Tak semuanya Korban penembakan adalah pemakai Narkoba.

Duterte, dianggap sangat keras dalam upaya pembrantasan Narkoba di Filipina. Bahkan ia akan memakai Kekerasan demi menghapuskan Narkoba di negaranya.Seperti yang kita ketahui hampir 35 orang tewas ditembak setiap harinya.

Jumlah orang yang tewas akibat di tembak mati di jalanan kota-kota Filipina terus bertambah. Namun menurut kepolisian, tidak semua korban penembakan terlibat narkotika, menurut Kepala Polisi Filipina Ronaldo dela Rosa dalam rapat dengar dengan senat,Selasa (22/8), sudah ada sekitar 1.900 orang tewas ditembak sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat Juli lalu.

Jika perhitungan ini benar, artinya rata-rata 35 orang terbunuh setiap harinya di Filipina sejak Duterte memimpin. Dela Rosa mengatakan sekitar 750 orang diduga bandar narkotika tewas dalam operasi polisi. Berarti, kematian sisanya tidak jelas dilakukan oleh siapa. Ditambah lagi, ada 40 orang dari korban tewas yang diketahui sama sekali tidak terkait jaringan narkotika. “Tidak semua kematian yang diselidiki terkait narkoba,” kata Dela Rosa.

Duterte yang mendapatkan julukan “The Punisher” memang bersumpah akan memberantas narkotika, bahkan dengan kekerasan sekali pun. Sumpah Duterter ini menuai kecaman dari anggota parlemen yang mengatakan presiden telah mendorong main hakim sendiri di antara warga. Kecaman juga datang dari berbagai lembaga HAM, termasuk dari PBB.

Namun Duterte malah memperingatkan agar jangan mencampuri cara dia menegakkan hukum. Duterte bahkan mengatakan anggota dewan bisa terbunuh jika mengganggu dan mengancam akan keluar dari PBB. Dela Rosa mengatakan,sudah hampir 700 ribu pengguna narkotika dan bandar narkotika menyerahkan diri karena takut ditembak mati. Amerika Serikat, sekutu dekat Filipina juga menyampaikan “Keprihatinan” terkait laporan banyaknya pembunuhan. Kementerian Luar Negeri Filipina mendesak pemerintah Duterte mematuhi norma-norma HAM.

Lembaga Human Right Watch mendesak PBB dan Uni Eropa segera turun menghentikan pembuhunan di Filipina. “AS dan UE harus menegaskan kepada Duterte bahwa mendorong kekerasan tidak bisa diterima dan akan merusak diplomasi dan merugikan perekonomian,” ujar pernyataan HRW. “Atau dengan kata lain, sulit melihat kapan pembunuhan ini akan berakhir,” lanjut HRW. (Sumber CNN Indonesia,Selasa, 23/08/2016)

Kesimpulan, menurut pendapat saya maksud dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte itu benar untuk memberantas Narkoba di Negaranya. Namun alangkah lebih baik jika pemberantasan Narkoba itu di lakukan dengan cara yang lebih baik. Seperti memberikan sosialisasi tentang bahayanya menggunakan Narkoba dan dampak dari penyalahgunaan Narkoba. Dan juga untuk masyarakat yang telah positif menggunakan Narkoba untuk melakukan Rehabilitasi dan memberikan project-project yang positif untuk mereka, agar tidak lagi menggunakan Narkotika.

Nama : Aji Philanov

NIM : 07041381621120

Dosen Pembimbing : Nur Aslamiah Supli,BIAM,M.Sc

Kampus : UNSRI Palembang/B

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun