Mohon tunggu...
Alan Tobari
Alan Tobari Mohon Tunggu... -

Saya Mahasiswa FKIP Unram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Sikap Toleransi dalam Multikultural Bangsa Indonesia

11 April 2015   17:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:15 8282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dari pulau sabang sampai merauke, berbagai macam suku bangsa, ras, dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Bagaimana tidak? Indonesia yang posisinya sangat geografis dan berada di tengah-tengah garis khatulistiwa.

Indonesia juga mempunyai pulau terbanyak mencapai ribuan, unik bukan?

Dari itu semua kita juga tahu bahwa Indonesia kaya akan alam yang indah yang tidak ada di negara lain. Multikulral adalah budaya yang banyak dan berbeda-beda, mulai dari masyarakat sosialnya, sukunya, budayanya, dan adatnya pun berbeda. Dari hal ini lah kita perlu menamkan sikap toleransi dari berbagai aspek baik agama maupun sosial budaya. Tak jarang kita temui banyak terjadi konflik antar agama maupun budaya dan apa penyebabnya? Penyebabnya yaitu tidak ada rasa kasing sayang dan empati. Bila sudah timbul rasa kasih sayang maka akan tumbul sikap menghargai dan sikap toleransi di antara berbedanya suku, budaya dan agama yang ada di Indonesia.

Masyarakat Indonesia sangat unik dengan keberagamannya, karakter warga masyarakatnya juga berbeda dan unik sesuai dengan perkembangan wilayahnya dan budayanya masing-masing. Dalam beberapa kasus yang dulu-dulu pernah terjadi, kita sudah bahwa sudah banyak terjadi perang maupun konflik antar budaya maupun suku yang sudah terjadi di Indonesia. Ini juga menjadi keresahan masyarakat Indonesia, jangan-jangan nanti akan terjadi di wilayah tempat kita tinggal? Ya semua orang pasti juga akan merasakan hal yang sama. Dimana perang yang terjadi ini sebenarnya terjadi karena tidak adanya rasa saling mengerti dan percaya, dan juga tidak ada rasa menghargai satu sama lain. Masing-masing menganggap bahwa budaya sendirilah yang paling bagus atau yang paling benar atau paling bermartabat dari budaya yang lain. Tidak adanya jalinan atau hubungan silaturahmi juga merupakan faktor terjadinya konflik yang tidak bisa di prediksi. Artinya konflik-konflik yang terjadi bisa saja terjadi begitu saja, lantaran ada salah satu pihak yang merasa terpancing amarahnya aau merasa dilecehkan dan direndahkan bahwa budayanya itu rendah atau tidak berguna sama sekali. Kepahaman akan multikulturalisme juga salah satunya. Apabila kita mengetahui apa itu multikultural, maka kita juga akan memahami multilkulturalisme. Multikulturalisme yaitu suatu paham yang meyakini dan menerima bahwa kebudayaan itu beraneka ragam dan tidak hanya ada budaya sendiri.

Apabila sudah memahmi konsep ini maka masyarakt kita akan mudah untuk saling menerima, menghargai, toleransi. Budaya juga merupakan hasil cipta rasa dan karya manusia. Sekarang berapa jumlah manusia di Indonesia? Ini yang sering tidak kita pahami, bahwa perbedaan itu sebenarnya indah dan unik. Kalau tidak ada perbedaan maka kita tidak akan saling kenal karena kita tahu bahwa mereka juga sama dengan kita. Dengan adanya perbedaan kita akan selalu penasaran seperti apa kebudayaan yang lain dari kebudayaan kita? Seperti apa bahasa lokal daerah ini daerah itu. Apabila kita sudah memahami konsep kebudayaan ini dan bahwa budaya itu berbeda maka akan timbul rasa toleransi sedikit demi sedikit.

Toleransi ini juga merupakan dasar bagi kita untuk bisa menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. Itu sudah menjadi keinginan semua manusia untuk hidup damai dan sejahtera tanpa adanya konflik. Konflik ini menyebabkan banyak sekali kerugian bahkan merenggut nyawa hanya karena konflik ini. Untuk itulah mari kita sama-sama untuk memahami betapa pentingnya multikultural, karena Indonesia masyarakatnya multikultural dan mempunyai keunikan tersendiri. Tak dapat dipungkiri bahwa kita juga harus menerima Indonesia merupakan masyarakat yang multikultural.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun