Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat di Jalur Maut Semeru

25 Juni 2014   14:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:04 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aziz seorang remaja asal Bondowoso dinyatakan hilang di gunung Semeru. Anak ini hilang selama 4 hari dari waktu maksimal pendakian (3hari). Karena 2 temanya tidak berani mencari langsung keberadaan Aziz, akhirnya mereka turun ke pos Ranu Pane untuk melapor. Tim SAR pun langsung bergerak cepat untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

Salah satu orang yang saya kenal saat pendakian Sumpah Pemuda 2013 lalu, Cak Yo, ikut dalam misi pencarian ini. Beliau memang dikenal sebagai orang yang selalu aktif membantu dan boleh dikatakan Tim SAR ga resminya Semeru. Ada juga yang mengatakan RTnya Semeru karena dia ini membuat Ranu Kumbolo seolah rumah keduanya. Sering sekali mendaki.

Ceritapun semakin unik karena setelah melakukan pencarian di beberapa titik pendaki rawan hilang, sama sekali tidak ditemukan jejak atau kemungkinan Aziz melewati jalur tersebut. Dan Cak Yo dibuat geleng kepala saat mendengar Aziz naik ojek dari desa terdekat kaki gunung.

"Edan, udah kami cari, eh taunya pulang sendiri" katanya

Cerita ini menjadi semakin menarik karena menurut Cak Yo itu adalah keajaiban. Hal-hal yang sangat tidak mungkin terjadi. Karena mendengar cerita Aziz, remaja ini melewati jalur tebing curam yang bahkan Cak Yo bersama tim SAR akan berfikir seribu kali untuk melewatinya meski dengan peralatan lengkap. Sementara Aziz cukup menggunakan akar pohon untuk sedikit demi sedikit menuruni tebing, hanya luka lecet seperti jatuh dari sepeda ontel. Luar biasa.

Nah bagaimana remaja ini bisa menemukan jalan pulang? Mari simak ceritanya yang saya dengar dari Cak Yo.

Seperti dugaan tim SAR, Aziz ini tersesat saat menuruni gunung Mahameru di trek pasir. Jalur turun memang hanya ada satu, namun dari atas, seperti sama saja. Ada banyak jalur yang bisa dipilih, meskipun yang dipilih adalah jalur bersebelahan, tapi turunnya bukan lagi di Arcopodo. Ini sering sekali terjadi, dan banyak pendaki tersesat gara-gara salah memilih jalur turun.

Kondisi Aziz semakin memprihatinkan karena bekal yang ia bawa hanya sebotol air mineral dan sebungkus roti. Untuk bertahan selama 4 hari, tanpa tenda dan sleeping bag. Untuk area Kalimati atau Ranu Kumbolo, cuacanya bisa mencapai 10 derajat bahkan lebih rendah jika menjelang subuh. Tidur di dalam tenda tanpa sleeping bag memang mustahil, badan akan menggigil. Semetara Aziz ini bertahan tanpa tenda dan sleeping bag.

Perlu diketahui, Aziz ini adalah pendaki pemula. Belum pernah mendaki gunung sebelumnya. Namun mendengar cerita cara dia bertahan di gunung, sungguh luar biasa. Dia mencari buh cerry kecil dan dimakan bersama roti yang dibawanya. Minum dengan penutup botol, untuk menghemat air. Karena dia tidak tau akan sampai kapan berada di gunung.

Dalam kegalauanya mencari jalan pulang, sepanjang malam dia shalat dan berdzikir. Hingga akhirnya di malam ke 2, setelah seharian berdoa, dia dipertemukan dengan dua sosok makhluk 'serupa manusia' yang membuatnya takut. Karena merasa terancam, diapun lari menjauh. Ada beberapa kesempatan dia sudah berlari, namun 2 makhluk ini rupanya berada di depanya. Kalau sudah begitu dia akan balik arah atau berbelok ke kiri atau ke kanan. Pernah dia sudah berbelok, namun 2 makhluk tersebut lagi-lagi berada di depanya.

Inilah yang kemudian saya simpulkan sebagai petunjuk. Makhluk tersebut akan menghalangi Aziz untuk melewati jalur yang salah. Sampai akhirnya dia benar-benar sampai di tebing. Jalan buntu. Sementara makhluk tersebut perlahan mulai mendekati, kemudian duduk menunggui dengan penampakan mengerikan. Karena memang sudah tak ada jalan lain kecuali menuruni tebing, maka terfikirlah untuk menggunakan apa saja agar dirinya bisa turun ke bawah. Menyambung ranting pohon, rotan dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun