Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mata Najwa Permalukan Kubu Prabowo

29 Mei 2014   13:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat video Mata Najwa yang tayang semalam membuat banyak mata terbuka. Sebagian orang akan berfikir bahwa pertanyaan yang diajukan Najwa Shihab memang untuk 'memenangkan' kubu Jokowi. Meski menurut saya pribadi, Najwa masih sangat fair dengan pertanyaan dan statement yang membuat kedua kubu sama-sama kepanasan.

Pukulan telak pada Mahfud MD

Pada segmen pertama hadir Anies Baswedan di kubu Jokowi dan Mahfud MD mewakili kubu Prabowo. Keduanya tampil seperti biasa, Anies Baswedan yang pernah menjadi penanya di debat capres 2009 tampil dengan bahasa yang tenang dan sangat terukur. Seperti kebanyakan akademisi.

Najwa mengonfirmasi Mahfud MD yang galau 3 hari 3 malam memikirkan pilihanya untuk mendukung Prabowo, beliau menjawab benar adanya. Bahwa ada banyak kritikan, masukan bahkan hujatan yang mengganggu mental seorang Mahfud MD. Ini terbalik dengan Anies Baswedan yang menjawab bahwa ketika dirinya mendukung Jokowi-JK tidak ada tekanan mental dan beban moral dari pihak manapun. Semua orang bisa mengerti dan memahami dengan pilihan tersebut, bahkan meski tanpa penjelasan.

Di pertanyaan tentang konsep dan visi capres, Mahfud membela bahwa Prabowo mengerti visi misi yang dipaparkan karena beliau menulis sendiri dan bahkan sempat berdiskusi dengan Mahfud MD. Tentu ini berbeda dengan Jokowi yang selama ini hanya bilang "mau kerja" dan terkesan tidak bisa melihat ke depan.

Kalau di sosial media, pernyataan Mahfud akan menjadi seperti ini: ga mikir copras capres, i dont think about that dan kalau bicara kayak orang ga tau mau jawab apa. Kader PKS akar rumput akan bilang "bego atau ga pinter"

Anies B yang semula menyindir dengan bahasa yang mungkin ga semua orang sadar, mulai melakukan serangan terbuka. Beliau menjawab bahwa Jokowi memang bukan orator yang bagus. Beliau di Solo hanya bekerja untuk rakyat Solo. Pindah ke Jakarta, bekerja untuk Jakarta. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan Prabowo yang sejak 2004 (mengikuti konvensi Golkar, kalah dan bikin partai sendiri, Gerindra) memang berniat untuk menjadi presiden. Setiap pidato selalu bicara tentang Indonesia ke depan. Sementara Jokowi hanya bicara tentang Solo dan Jakarta, kesempatan beliau berbicara tentang Indonesia baru dimulai tahun ini. Tapi pemimpin yang baik adalah mereka yang bekerja dan memberikan suatu manfaat pada rakyat banyak. Bukan yang pencitraan lewat iklan media bertahun tahun dengan dana fantastis. Andai dana tersebut dimanfaatkan untuk pendidikan, pertanian, kesehatan dan sebagainya, rakyat akan lebih merasakan dampaknya.

Sebenarnya kalau saya ditanya Najwa Shihab soal visi misi, dengan percaya diri akan saya bilang bahwa saya bisa membuat visi misi jauh lebih bagus dari yang bisa dibuat oleh kubu Jokowi dan Prabowo. Nah kalau pelaksanaannya, ya nantilah ya, toh ini kan bicara soal visi misi tertulis.

Anies Baswedam melanjutkan, Ini menjadi penting karena akan sangat berbahaya jika kita dipimpin oleh seseorang yang sangat berambisi, beriklan bertahun-tahun lamanya untuk mengincar posisi RI 1.

Pada kesempatan tersebut, meski intonasi Anies Baswedan terkontrol dan mimik mukanya datar tapi jelas ada kegeraman ketika beliau menyebutkan kata "beriklan di TV selama bertahun-tahun" setidaknya 4 kali.

Anies Baswedan dan Mahfud MD menjawab pertanyaan Najwa dengan jawaban yang bermanfaat dan mendidik, meski saya sangat melihat sepertinya ada pergolakan pada batin Mahfud. Entah apakah beliau melakukannya karena terpaksa? Meski banyak orang mengatakan Mahfud MD gila jabatan, karena dijanjikan lebih dari menteri. Nalar saya tidak bisa menemukan pembenaran dari berita-berita tersebut. Ini akan menjadi lebih logis kalau saya berpikir bahwa sebenarnya beliau punya catatan hitam atau kesalahan yang diketahui Prabowo, dan publik tidak banyak tau. Karena alasan takut dan sebagainya, akhirnya Mahfud di pihak Prabowo. Meski dalam acara tersebut, Najwa Shihab yang memang pandai mengembangkan alur pertanyaan tidak sebatas apa yang sudah dipersiapkan, mampu menguak bahwa Mahfud MD memang sakit hati dengan Cak Imin. Muhaimin Iskandar hanya menjanjikan, tapi tidak mendukung sepenuhnya. Berikut kalimat Mahfud MD, "Cak Imin itu cuma mengajukan, ini beberapa nama salah satunya Mahfud MD tapi JK ajalah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun