Kesimpulan di episode ini adalah: si mantan kembali lebay. Entah membaca berita dari mana bahwa kondusi di Australia tidak kondusif dan terjadi demo di beberapa kota. Jangan-jangan si mantan membaca koran kanguru? Dan melihat sekumpulan kanguru lagi makan bersama namun dikira berdemo? Entahlah. Tanyakan saja pada kanguru yang suka goyang-goyang.
Lagipula kalaupun si mantan datang, beliau kan sudah bukan presiden, masa iya mau didemo? Tapi lucu juga kesannya takut didemo dan terjadi kerusuhan, kalah nyali sama WNI di Malaysia yang tetap datang ke stadion meski sehari sebelumnya diserbu sporter Malaysia. Karena mereka tau kalaupun terjadi kerusuhan, pastilah negara setempat akan mengamankan, sama seperti pemain timnas Malaysia yang pulang tanpa lecet sedikitpun meski 'diseruduk' sporter di GBK. Tapi sekali lagi itu hanya kalau, karena kenyataanya tidak ada keributan sedikit banyak pun di Australia. Ihik ihik.
Selain itu, kita jadi belajar arti sahabat. Oke ini sedikit serius. Silahkan minum Aqua lagi supaya bisa bedain mana Narji dan Sandy. Dalam bersahabat, posisi tawar kita harus kuat. Meski lebih miskin dan sebagainya harus tetap punya harga diri. Jangan mentang-mentang kita miskin, lebih muda, lebih kurang, bisa diperlakukan dengan semena-mena. Lagipula sahabat yang baik itu adalah yang jelas dalam bersikap. Bisa marah dan bisa ramah sesuai kondisi. Bukan yang cuma bisa senyum-senyum meski istrinya diganggu-ganggu.
Begitulah kesimpulannya. Soal apakah si mantan sebenarnya tidak setuju dengan hukuman mati, kita tanyakan saja pada beliau. Kalau aku sih YES, setelah membaca kalimat kegalauan dari ujung ke ujung. YES lah, ga tau mas Dhani.
Berhubung temanya malam ini adalah prihatin, ya sudah mari kita prihatin saja. Tak perlu ada sesi memberi lagu penutup untuk si mantan sebab dia sedang tidur dan tak sadarkan diri dalam alam imaji kanguru.
Alan Budiman
Pakar Mantan
Buat yang belum baca episode satu, silahkan mampir dulu http://politik.kompasiana.com/2015/04/28/mantan-presiden-seusil-mantan-pacar-episode-hutang-721145.html