Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kecanduan Logat Indah Nevertari

6 Maret 2015   21:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat hari yang lalu saya mendengar lagu dari radio mobil. "Aku mau cinta sekali saja tetapi untuk selamanya". Saya menggunakan kalimat dari lirik ini untuk mencari tau di google setelah menikmati lagu hingga selesai. Dan ketemulah nama Indah Nevertari. Wizz...

Pertama saya agak tergelitik dengan nama yang menyelibkan kata "never". Unik. Setelah itu saya coba dengar mp3 dari layanan streaming online. Lagu judul yang saya maksud rupanya adalah "come n love me". Pertama mendengar lagu ini di radio saya merasa tidak puas dengan suara dan lagu yang fresh. Dari loogat atau dialeknya terdengar seperti orang Aceh.

Beberapa kali saya ulang lagu yang sama dan semakin tertarik untuk mendengar lagu yang lain. Masih di website streaming yang sama, ada juga judul "treat her like a lady" yang juga dibawakan olehnya. Saya mengulang lagu ini dua kali dan kemudian berpikir, ini logatnya kalau ibarat makanan kayak lengkap pedas manis. Kadang terdengar seperti logat UK atau US, intinya tidak sama seperti penyanyi Indonesia yang menyanyikan lagu luar, biasanya masih terdengar kurang pas dari segi logat.

Beberapa saat kemudian saya tanya salah seorang teman "tau Indah Nevertari ga?". Dalam sekejap dia menjawab bahwa Nevertari ini jawara Rising Star. Dia menyuruh saya mendengar lagu Gangsta yang juga dibawakanya. "Pasti tambah jatuh cinta" kelakarnya.

Awalnya saya dengar versi mp3 dan di lagu ini benar-benar ketara logatnya yang sangat sangat keren. Mungkin saya akan bilang sangat kental nan sempurna, terutama pas sampai di lirik "I never trust a man cause there all hungry". Wow....

Sesampai di rumah, saya tertarik untuk melihat di youtube. Dan baru tau bahwa Gangsta ini adalah lagu pertama yang dia bawakan saat audisi. Ibarat Fatin di X Factor yang langsung tenar gara-gara Grenade-Bruno Mars.

Pertama melihatnya tampil dengan jilbab dan rok panjang, nampak sangat pas. Saya jadi makin yakin dia orang Aceh jika melihat wajahnya yang menurut Ahmad Dhani seksi dan sesuatu. Namun yang paling menggelitik bukan itu, tapi saat Nevertari sedikit mengangkat dua tangannya seperti orang yang sedang memulai untuk berjoged. And she did. Kamera yang mengambil dari sisi samping sekilas menunjukkan liukan lembut dengan tangan masih di atas. Benar-benar sesuatu.

Namun setelah googling, rupanya Indah ini bukan orang Aceh seperti yang saya prediksi melainkan orang Medan. Sampai di sini saya masih yakin dia ada keturunan Aceh jika dilihat dari wajah dan logatnya saat membawakan lagu single miliknya. Hehe...

Masih dalam suasana 'jatuh cinta' rupanya menurut teman yang mengikuti Rising Star dari awal, Nevertari ini hanya bisa membawakan lagu-lagu tertentu. Semula saya rasa wajar, sebab normal seorang penyanyi tidak bisa membawakan semua genre lagu. Tapi yang membuat saya mengernyitkan dahi adalah: ada insiden dimana Nevertari berduet dengan Vitara Idol Junior dan sempat 'dikritik' sangat pedas oleh Regina.

Pertama mendengar nama Regina saya jadi bertanya, dia ini siapa? Lagunya yang mana? Oh saya memang jarang mengikuti acara pencarian bakat ini kecuali tak sengaja srek dan ada seseorang yang saya sangat kagumi seperti Fatin di X Factor. Rupanya Regina adalah jawara Indonesian Idol. Saya tau Indonesian Idol namun tidak pernah menonton program ini. Namun yang saya tau ikon dari Indonesian Idol adalah Judika yang sampai sekarang karyanya cukup nyaman di telinga. Selain Judika saya belum pernah dengar lagunya.

Merasa penasaran dengan komentar Regina, saya coba buka youtube untuk melihat duet antara Nevertari dan Vitara dari awal. Saya mendengar untuk menikmati dan mencermati terlebih dulu sebelum mendengar komentar Regina. Kesimpulan saya di duet Nevertari ini semacam disengaja atau entah bagaimana saya harus menyebutnya. Bagi saya sama seperti Mika di album Fatin yang numpang membawakan lagu "kaulah kamuku". Di lagu ini suara Fatin terkesan tenggelam, volumenya lebih rendah dibanding Mika. Jadi Fatin mau teriak bagaimanapun tetap tidak bisa menjangkau suara Mika. Itu di album ya, bukan live.

Duet Nevertari dan Vitara selain dari segi volume (menurut saya) berbeda, harus diakui Nevertari memang sempat tertinggal atau seperti lupa lirik. Persis seperti saat Ariel berduet dengan kontestan Idol Junior yang membawakan lagu tak ada yang abadi (entah tahun berapa saya lupa).

Bagi saya kendala semacam itu sangat bisa diampuni apalagi Nevertari tidak sefatal Fatin saat lupa lirik. Namun entah apa yang ada di pikiran Regina saat itu dan melontarkan komentar yang sangat tidak wajar. Seolah Regina adalah seorang diva besar dan segala galanya. Saya juga jadi tau kalau perempuan gemuk yang tertawa sinis saat Nevertari dan Vitara berduet itulah yang namanya Regina.

Menurut saya ini sebuah kesalahan besar dari Regina yang begitu meremehkan Nevertari. Padahal.....ah sudah lah jangan diteruskan. Hehe

Nevertari sangat unik. Jika kita bisa dengan mudah mendeteksi suara Fatin yang agak melengking dan krenyes, sepertinya kita juga bisa mendeteksi suara Nevertari karena logatnya yang kental dan khas.

Jika sebelumnya saya pesimis ada penyanyi Indonesia yang bisa tenar dengan lagu sendiri dalam bahasa inggris, mungkin sekarang sudah mulai berkurang. Saya rasa kalau Nevertari memiliki lagu bahasa inggris sendiri sepertinya akan lebih mudah dikenal di kancah internasional.

Nevertari bukan Fatin, Nevertari sudah berproses menjadi penyanyi sebelum menjuarai Rising Star. Dari komentar Dhani dan juri di audisi, saya jadi tau kalau dia pernah gagal masuk Indonesian Idol 2014. Sebelum itu memang sudah sering tampil di panggung, dilihat dari foto-foto profil sebelum tampil. Berbeda dengan Fatin yang saat audisi masih belum bisa bergerak dan malu-malu.

Satu lagi lagu man down yang dibawakan Nevertari saat di grand final. Aih gerakannya memang sesuatu. Luwes dan asyik jadi ingin ikut bergoyang seperti dalam konser rege. Dan entah berapa kali Nevertari menambahkan lirik sendiri saat tampil di panggung Rising Star, namun saat melihat Man down dia sempat menambahkan "Nevertari do it, Nevertari do it....oh ghost, whatever happen to me" dan selanjutnya seperti bahasa daerah lalu diakhiri dengan lirik asli Man Down.

Ya ya ya, senyummu saat di lirik daerah itu harus diakui sesuai dengan salah satu kalimat dalam lirik lagu Man Down "mama..... I just shot a man down".

Saya jadi fansmu mulai hari ini. Haha...

Nanti tunggu kuota internet full bakalan liat semua penampilannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun