Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Serbu Musholla, Polri Tak Perlu Minta Maaf

28 November 2014   13:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:38 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, demi keutuhan NKRI kita harus bersatu melawan faham radikal dan propaganda ala yahudi ini. Biarkan orang-orang yahudi terus melancarkan fitnah, pemutar balik fakta, penebar opini sesat dan penuh kebencian, semoga kita rakyat Indonesia memiliki akurasi dan kematangan berpikir. Mari jaga negeri ini dari hasutan para penjual agama yang mencari sesuap nasi dan kepentingan politik. Jangan mudah terprovokasi, jangan mudah latah dengan cerpen bombastis mereka. Karena sebelum ini mereka sudah banyak membuat karangan berita, seperti yang sudah ditulis pada awal tulisan ini.

Tolong tanyakan kenapa Jalaludin Rahmat tidak jadi mentri agama? Kenapa kementrian agama masih ada? Padahal mereka menyebar isu Jokowi akan menghapusnya? Tanyakan saja. Tak perlu menuntut mereka meminta maaf, karena orang yahudi memang seperti itu.

Bagi pembaca yang tersinggung, saya ingin sampaikan bahwa saya sudah biasa dicap liberal, kafir, musuh islam dan sebagainya. Jadi kalau anda-anda masih mau berkomentar seperti itu, percuma. Sebaiknya tanyakan ke orang-orang yahudi di sekitar kalian seperti pertanyaan di atas ini. Atau jangan-jangan andalah yahudi yang saya maksud? Hehe

Salam Indonesia Raya tanpa penjual agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun