Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Andai Saya Jadi Menteri

26 Desember 2014   12:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu harus dimulai dari mana? Pastilah harus dimulai dari perbaikan jalan yang layak dilewati oleh kendaraan, karena menurut cerita teman, dia harus menggunakan boat untuk menjangkau pantai Pink Lombok karena jalur darat sangat susah dilewati.

Jika jalan sudah dibuat atau diperbaiki, selanjutnya adalah menyediakan transportasi umum yang menjangkau pantai-pantai eksotis dan Rinjani. Genting Highland bisa menyediakan bus tepat di terminal bandara KLIA 2. Sehingga wisatawan yang baru keluar dari bandara tidak perlu banyak tanya nanti naik angkot nomer berapa? Pindah angkot kah? Apalagi disuruh jalan kaki sekian kilometer menuju pantai (ini kondisi menuju pantai-pantai Lombok).

Kemudian, perlu ada penginapaan atau hotel high class dengan biaya yang sesuai. Penginapan ini harus dekat dengan tempat-tempat wisata agar pengunjung tidak perlu berjalan terlalu jauh.

Saya yakin jika ada perusahaan yang berani melakukan ini, tidak lama lagi Lombok akan jadi pulau wisata tempat orang-orang melepas penat. Tempat para pejabat melakukan munas atau lobi-lobi politik. Tempat wisatawan asing menghabiskan dollarnya.

Jika sudah begitu, maka alasan terbang ke luar negeri lebih murah dibanding ke pulau sendiri akan hilang dengan sendirinya.

Mungkin ada yang penasaran kenapa terbang ke Malaysia atau Singapore lebih murah dibanding ke Lombok? Bahkan kalau sedang promo, ke Kuala Lumpur atau Singapore dari Jakarta atau Surabaya hanya 100 ribu rupiah. Dalam harga normalpun sebenarnya ke Kuala Lumpur atau Singapore memang lebih murah dibanding ke Lombok. Ini wajar karena jumlah penumpang ke dua tempat tersebut selalu banyak, sehingga maskapai tidak perlu mematok harga tinggi untuk memastikan mereka tidak rugi.

Sementara adanya harga tiket promo adalah bagian dari upaya maskapai untuk mempromosikan pelayanan dan pesawatnya kepada penumpang dan supaya penumpang punya perbandingan jika sudah biasa dengan maskapai pesaing.

Bali adalah salah satu destinasi yang paling sering ada promo. Bahkan pernah hanya 25 ribu dari Surabaya. Mengapa bisa begitu? Karena Bali memiliki faktor pendukung seperti Singapore dan Kuala Lumpur untuk mendapat promo.

Kalau Lombok memiliki ifrastrktur yang bagus, ada perusahaan yang mau mengelola keindahan alamnya, maka otomatis maskapai akan menurunkan biaya terbang ke sana dan maskapai yang suka bikin harga tiket pesawat lebih murah dari tiket bus itu akan memperlakukan Lombok seperti Bali, Kuala Lumpur atau Singapore.

Eksploitasi keindahan alam jauh lebih baik daripada rencana eksploitasi pengerukan pasir besi yang sempat didemo oleh masyarakat Lombok.

Pertanyaanya kemudian, jika kita bisa menjaga keindahanya dan tetap menghasilkan uang, mengapa memilih mengeruk pasir? Jika kita bisa sama-sama memberi pemasukan pada kas negara dengan jalan ideal, mengapa memilih jalan pintas? Apalagi mengelola tempat wisata ini jauh lebih baik bagi ekonomi masyarakat Lombok karena membuka peluang kerja dan usaha, tidak hanya memperkaya orang-orang pertambangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun