Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Memotret Cerita

21 Februari 2015   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini saya mulai suka dengan gambar yang dibubuhi kalimat. Seperti menceritakan dan menyempurnakan. Kesannya lebih kuat dari sekedar menuliskanya dalam status media sosial. Sebenarnya saya sudah pernah coba memberi sedikit kalimat dalam gambar, supaya memiliki sesuatu yang lebih. Bahkan meski kualitas gambarnya tak terlalu bagus, tapi karena ada kalimat yang lumayan menusuk, jadi nampak ada nilai plus.

Kemaren ada teman yang bilang "waah gambarmu, ga nahan" sambil cekikikan via telpon. Saya awalnya ga nyadar gambar apa yang dimaksud. Tapi setelah tanya-tanya, ternyata gambar yang bertuliskan "aku sudah sediakan kapal. Kamu cukup bilang "ya" maka kita akan berlayar".

Saya ingat betul gambar tersebut hasil kamera galaxy young di pantai Slopeng Madura. Setelah beberapa kali jepret, saya rasa inilah yang paling bagus. Maka saya edit dan tambahkan kalimat 'penyedap'. Dan ya, memang nampak menggelitik. Haha

Oke karena bosan dalam bus dan internetan di jalan koneksinya putus-putus, ya sudah iseng ngotak-ngatik gambar sambil berfalsafah semampunya, tambah bumbu gombal.

Gambar ini saya ambil di Gili Labak Madura. Saat itu sudah mau pulang, tapi rasanya ga puas. Ada satu yang mengganjal, kami belum melihat sunrise atau sunset karena rencananya memang ga menginap. Dalam perjalanan ini saya cuma diajak dadakan, jadi ga ada usulan atau semacamnya.

Pengen banget bermalam di pulau cantik ini. Ini pengambilan gambarnya memang pas mau pulang. Waktu itu memang terpikirkan untuk menuliskan kalimat, tapi belum tau apa.

Nah, saya coba bayangkan detik-detik itu dan mucullah kalimat ini.

"Perpisahan selalu menyesakkan

tapi...

kadang lebih menderita

untuk bertahan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun