Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sahabat

25 Juli 2011   09:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:23 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kawan..sehati
Waktu kah yang slalu memburumu
Atau waktu yang di buru olehmu..

Hari bulan taun terlewati..
Tiga taun berlalu
Waktu jua yang mempertemukan kita lagi

Di atas jalan berdebu
Kita bertemu lagi
Tak seperti dulu ,kau tampak berdebu
Kelelahan mengejar waktu,yang tak mau menunggu

Keluhmu,kesahmu,terasa sayat hati bagai sembilu
Tak terdengar lagi irama bahagiamu
Tatapmu tak lagi siratkan pelangi
Lihatlah betapa kosong jiwa ini," katamu

Kawan ayolah
Lempar lembaran lembaran masa lalu
Biarkan angin membawanya pergi
Tak kan kembali waktu yang terlewati

Mari bangun dan berlari
Menikam malam,menerjang matahari
Tebas,sambit,libas onak dan duri

Terus berlari raih mimpi
Genggam semangat berapi api
Tak menyerah jangan berhenti

Hingga mentari membaringkan bayangan kita di senja hari
Sampai berakhir nafas kita ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun