Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Semu

21 April 2016   19:17 Diperbarui: 21 April 2016   20:41 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - bulan merah (kfk.kompas.com/Albert Mauel)"][/caption]Dengan gelisah berlari ia mencari cahaya di belukar malam 

Berharap ada jendela dan berjumpa rembulan... 

Yang pertama ditemui adalah kunang kunang...
Yang keburu lenyap di perut malam

Ia terus mencari di sela-sela belukar sunyi...
Yang kedua dijumpainya adalah getir kisahnya...
Dan ia terus mencari, terengah-engah di bibir sepi...
sungai panjang berkisah di lekuk pipi dan kembali mencari, hingga lilin di tangannya padam di sepi yang dalam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun