Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Hujan II

16 Februari 2017   20:05 Diperbarui: 16 Februari 2017   20:15 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa kau dengar bisik hujan
Di sana gelisah di tebarkan
Di sana malam menulis bahasa yang susah dibaca
Rindu pada yang tak ada, tipis cinta dan dosa
~
Kelebat kilat memberi warna
Menyudahi sekat sekat bahasa
Bisakah kau temukan tajam sepi ?
Di sana sajak sajak sembunyi
~
Kilat kedua putih terang,  menunjukkan jalan pulang
Menuju rumah melintasi ambang bimbang
Berkemaslah, malam tak begitu lapang, hujan tlah mengangkut sunyi :
Jalan pulang, segurat luka, gerimis di lembaran kertas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun