Di bibir senja itu Â
Menggeliat segurat sepi
Tumbuh di antara reruntuhan kenangan
Rapuh ingatan mencoba memungutnya lagi
~
Selepas sepi yang di patahkan hujan
Katanya harapan telah di tebarkan
Pada tangan tangan yang berlumur kabut
Dan tubuh tubuh yang berbalut ngilu
~
Ketika rintik hujan berhenti Â
Serangga serangga kembali berbisik meniupkan sunyi
Sepasang mata menatap ke arah jauh
Dan sungai kecil itu mengisahkan sesuatu
: kedalaman dingin, lapuk waktu dan segenggam rindu di sumbu kalbu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!