Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Rindu

3 Februari 2017   18:29 Diperbarui: 3 Februari 2017   18:35 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bibir senja itu  
Menggeliat segurat sepi
Tumbuh di antara reruntuhan kenangan
Rapuh ingatan mencoba memungutnya lagi
~
Selepas sepi yang di patahkan hujan
Katanya harapan telah di tebarkan
Pada tangan tangan yang berlumur kabut
Dan tubuh tubuh yang berbalut ngilu
~
Ketika rintik hujan berhenti  
Serangga serangga kembali berbisik meniupkan sunyi
Sepasang mata menatap ke arah jauh
Dan sungai kecil itu mengisahkan sesuatu
: kedalaman dingin, lapuk waktu dan segenggam rindu di sumbu kalbu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun