Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota Mati

31 Januari 2017   19:44 Diperbarui: 31 Januari 2017   19:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam perut malam itu
Mulai tumbuh kisah yang hampir jadi
Di bibir kota
Daun daun malam kian kelam

Seperempat malam kemudian hujan turun  
Menggenang di sudut mata  
Ia dan beberapa beku kata dan reruntuhan kenangan

Di ruang itu mulai tumbuh perih  
Menusuk sampai ke tulang rusuk
Semenjak cinta itu di bunuh
Di kubur dengan asap dan api, menjadi air mata di penjuru kota

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun