Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota (Kalut Kabut)

9 Februari 2017   19:24 Diperbarui: 9 Februari 2017   19:27 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya ia tlah melewati sejarah
Menyimpan cerita dari sang waktu
Menyusuri jejak jejak malam
Berkawan dengan hal hal ganjil saat malam menggigil
~
Kabarnya ia biasa singgah di ujung malam
Menyamar sebagai gerimis
Memikul kisah kisah lama
Tentang kota yang tak kunjung lelap, tentang hati yang terbakar gelisah
~
Mata mata sayu menangkap gerimis
Ketika sunyi menjadi raja di dada
Lantas hujan menghamburkan mimpi mimpi
Di jalanan yang basah, juga dada yang di koyak sepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun