Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebencian

12 September 2011   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kudatangi kamar kamar mimpimu Kurengkuh erat hati cintamu Kupeluk kudekap hingga lelap Kubuai demgan indahnya kidung senja Kulukis langitmu dengan indah warna cerita Dan kau terbuai,terkulai Dan terus kubuai bersama temaram cahaya bulan Lalu kucampakkan dalam jurang kesedihan Kau kutinggalkan dalam hutan kerinduan Kau terluka aku bahagia hahaha Kau menderita aku menari gembira Kau terpasung di langit sunyi Menangis memanggilku aku tak peduli Kutenggelamkan dirimu dalam rawa rawa luka Wajahmu sayu Bibirmu kelu terluka olerhku Menjeritlah ,teriaklah ,aku tak lagi mendengarmu Kubenamkan semua hati cintamu dalam kawah candradimuka Hangus dan musnahlah bersama asap asap kebenciaku Ini permbalasanku Ini dendamku  dendam yang berapi api Dendam yang tumbuh dari akar akar kebencian Kebencian yang tumbuh dari egomu Kuburkan semua cinta dan rindumu bersama lembar lembar kesunyian Senyap menyesap di hati cintamu Cintamu berdarah darah Rindumu tercabik ,oleh  mimpi mimpi kandasmu Kau siapa..? tanyamu Aku iblis,aku setan,aku sakitmu,aku mimpi terburukmu.." jawabku Kaupun menjerit di tengah badai derita.. Kau menangis mengai ngais di padang lukla Sakitmu bahagiaku Tangismu irama terindah dalam hidupku Kau meratap tanpa harap Kau berharap pada senyap Lalu kutinggalkan kau dalam kubangan luka Hingga tak mampu bersuara Terkubur dengan gundah yang merajah Berpusara tentang aksara luka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun