Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Impian

3 Juni 2017   20:14 Diperbarui: 3 Juni 2017   20:29 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelah pecah jadi keringat di baju
Ketika di belantara rimba siang langkah sepatu terhenti di depan pintu
Memanatap barisan mimpi ia cari
Ilmu yang sembunyi di lembar lembar buku
~
Ah sungguh sial sepi sekali kantong saku itu
Di kepalanya gelisah meraung panjang
Sepanjang mimpi yang ia titipkan di rimba kota
Dadanya gemetar di remas ribuan pertanyaan
~
Di kepalanya berlarian warna putih biru, putih abu abu
Tempat di mana pecahan mimpi tertuju
Duduk di bahu jalan ia pandangi percik hujan
Mata itu basah, seragam merah putih basah di rundung gelisah
~
Di kejauhan terdengar lengking adzan
Hilang bimbang senyumnya mengembang  
Percik mimpi kembali menyala
Ia ayunkan kaki menuju cahaya mimpi yang datang di kening pagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun