Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita di Wajah Malam

4 Januari 2013   13:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:30 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam bersenggama dengan awan, sepasang mata menggaruk garuk punggung awan, mencari wajah rembulan..
Tak dinyana hujan tiba, basah cendela, teralis, terdengar tangis disisi lampu disamping tugu, terdengar pelan ditrotoar jalan diantara bibir mungil yang bertengkar dengan rasa lapar..

Malam merambat pelan menyumbat nurani, temani wajah jiwa sepi, didiskotik, cafe, bar, coba tersenyum getir diantara jajaran botol bir, bungkus rapi luka luka diantara canda tawa purel, dan sahwat terus berduel dengan hingar bingar musik, berisik mengusik " Cinta itu dari mata turun kedada kawan, jangan sungkan, jangan konyol, nikmat hidup terletak pada segelas alkohol " demikian pria mabuk itu berkata...

Malam gamang, ditaman remang remang sepenggal hati berkirim tanya, kenapa malam teramat sepi, apa yang kumakan esok pagi jika tak ada pelanggan malam ini..
Gema adzan buyarkan sunyi, mata itu mendadak beku, " ya aku tau aku tak cukup suci, tak cukup jernih, untuk jamah teduh surga, aku tau api abadimu menanti, tak apa asal anak anakku tak mati dirajam karena mencuri roti " katanya sembari menyumpahi nasib..

Dipinggir kali, dibawah jembatan seorang ibu berdoa " Tuhan dekatkanlah rahmat, hidayahmu, jauhkan azabmu dari penghuni semesta, lindungilah bocah bocah pemburu rizky dibawah lampu merah, teras teras rumah " katanya sembari mengusap rambut anaknya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun