Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pohon Tua

1 Agustus 2012   11:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemuruh angin memberi kabar tentang pohon tua diujung desa
Payung raksasa panas sang raja siang..
Teduh sukur, lembut menelusup leku jiwa senandung damai hijau bersemai..

Semua lenyap, dalam badai api
Terpasung sunyi, renangi sepi..
Kupu kupu dan belalang tak lagi punya rumah..
Sebab lapis lapis hutan tlah menjadi mimpi

" berkemaslah sebelum pohon pohon binasa, mari pergi, sebelum ajal tiba sembari kita kenang hijau pohon pohon yang tinggal cerita " kata belalang
sebelum hilang dibalik senja yang menua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun