Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lurah As dan lurah Ir

6 Oktober 2011   12:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada suatu hari ki lurah As,menerima kabar dari teliksandinya.." Lapor pak lurah,ada kabar di timur,tepatnya di desa lurah Ir,mereka mengadakan program pengayaan nguranium nampaknya mau membuat mercon nyuklir pak ," kata telik sandi itu"Hmm begitu ya,..ya sudah kamu boleh pergi..! " kata lurah AsLalu telik sandi itu pergi..dan lurah As dan beberapa lurah lainya yang merupakan sekutunya menemui lurah Ir..." Hee lurah Ir,apa benar kamu mengadakan pengayaan nguranium..? " kata lurah As..Lurah Ir menjawab " Ya benar memang kenapa !? "" Wah tidak boleh,itu berbahaya tau ?! " kata lurah As.."Loh kami,mengadakan pengayaan nguranium, untuk,penyediaan energi di desa kami pak ! " jawab lurah Ir.."Ah aku nggak percaya ,pasti kamu mau bikin mercon terbang pemusnah masal kan ?Kami tidak setuju,karena mercon terbang itu berbahaya,lagi pula itu membahayakan desa desa lain " kata lurah As,yang nampak takut kalo kalo lurah Ir membuat mercon terbang.." Loh begini lo pak ,kalo nyuklir di nilai jelek,dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya,..mengapa kalian sebagai desa adi kuasa boleh memilikinya pak !? Sebaliknya jika teknologi nyuklir itu baik untuk kalian,mengapa kami tidak boleh menggunakannya ?" kata lurah Ir mempertanyakan desakan dari berbagai desa agar dia menghentikan program itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun