Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Sepi Senja

14 Maret 2014   01:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebagaimana sepi yang ia ceritakan pada gerimis dipintu senja desir air mendesah pada daun daun basah Seperti itu pula rindu perak perak hujan diselaput dada pada muara sepasang manik mata '' katakan padanya, aku hulu yang hampir mati berkalang rindu, pada lengkung senyum yang lama mondar mandir pada pintu jendela jiwaku '' demikian nyanyian sepi yang ia sampaikan pada rintih angin letih Lantas sekelebat sunyi mampir, sampaikan getir Senja kembali menjadi sepi, hening meruncing menggantung diranting ranting kering Sepasang matanya tenggelam disamun sunyi, dan detik waktu tak lagi berdetak didadanya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun